REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap Muslim yang berpuasa mestinya mengalami perubahan karakter. Tetapi, perubahan tersebut akan didapat ketika puasa Ramadhan dijalaninya dengan sungguh-sungguh.
“Perubahan karakter yang pertama adalah perubahan dari sekedar orang beriman menjadi orang bertakwa. Kalau orang bertakwa, masuk surga tanpa harus diperiksa oleh malaikat. Sementara, Allah SWT bersama orang-orang yang sabar,” kata Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Tengku Zulkarnain, Selasa (16/6).
Perubahan lainnya, yakni menumbuhkan sifat jujur. Menurutnya, ketika kita menjadi orang jujur, maka derajatnya hanya satu tingkat di bawah para nabi.
“Derajat yang diberi nikmat itu kan paling tinggi para nabi, kemudian orang-orang jujur, orang-orang yang mati sahid dan orang-orang soleh. Jadi kalau kita jujur, satu derajat di bawah nabi dan dua derajat di atas orang-orang sholeh,” ujar dia.
Perubahan selanjutnya adalah menumbuhkan sifat tepa selira (berempati pada penderitaan orang lain) melalui pengalaman merasakan lapar dan haus. Sehingga bisa merasakan perasaan orang yang setiap hari mengalami kelaparan dan kehausan.
“Perubahan terakhir adalah menumbuhkan sifat toleransi,” tambah Tengku.