Sebagian Muslim di Aceh Sudah Berpuasa

Red: Ani Nursalikah

Selasa 16 Jun 2015 15:05 WIB

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Foto: Republika/Prayogi Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Sebagian umat muslim pengikut Habib Muda Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh sudah melaksanakan ibadah puasa karena perhitungan mereka 1 Ramadhan 1436 Hijriah jatuh pada 16 Juni 2015.

"Bukan hanya di Nagan Raya tapi seluruh Aceh ada pengikut alm Habib Muda Seunagan hari ini sudah melaksanakan puasa Ramadhan 1436 Hijriah. Ini bukan persoalan paham 'itikad tapi sudah menjadi tradisi pengikut ulama kharismatik nasional Aceh ini," kata Kepala Dinas Syariat Islam (KDSI) Abdul Kadir yang di hubungi di Nagan Raya, Selasa (16/6).

Menurut metode hisab komunitas Habib Muda Seunagan awal Ramadhan setiap tahunnya jatuh hampir bersamaan dengan rukyatul hilal (melihat anak bulan) secara nasional dengan berpedoman pada hisab lima (tradisional).

Akan tetapi kegiatan ibadah puasa Ramadhan dilaksanakan setiap tahun lebih awal satu hari untuk lebih berhati-hati agar tidak ada bilangan hari bulan Ramadhan tertinggal. Apabila jumlah bilangan hari puasa sudah genap 30 hari maka langsung berlebaran.

Abdul Kadir menyampaikan, alm Habib Muda Seunagan merupakan ulama kharismatik Aceh diakui secara nasional yang ditandai dengan pemberian anugerah bintang utama Indonesia pada 1999 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui Gubernur Aceh.

"Anugerah itu diterima oleh cucu kandung beliau Teuku Raja Keumangan (TRK). Setelah Indonesia merdeka Presiden RI pertama Sukarno juga pernah berkunjung ke tempat beliau dan sampai saat ini masih ada bukti pemberian satu unit mobil sebagai bentuk penghargaan pemerintah kepada ulama sekaligus pejuang di Sumatra waktu itu," imbuhnya.

Abdul Kadir menegaskan, seluruh komunitas Habib Muda Seunagan ini juga sudah melaksanakan shalat tarawih pada Senin (15/) malam, meskipun ada juga sebagiannya yang belum melaksanakan ibadah tersebut karena hukumnya sunnah dalam bulan Ramadhan.

Menurut dia, karena hal ini merupakan perkara ibadah tidak perlu dibesar-besarkan karena secara nasional untuk berpuasa juga sudah ditentukan oleh pemerintah, meskipun ada juga sebagian paham di Indonesia yang mungkin tidak serentak dengan pemerintah pusat.

Terpopuler