REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mahkamah Agung di Arab Saudi meminta kepada semua umat Islam di Kerajaan Arab Saudi melihat hilal sebagai tanda dimulainya bulan suci Ramadhan, Selasa (16/5) malam atau 29 Sya'ban.
Menurut Kantor Berita Saudi dikutip dari On Islam pada Senin (15/6), Mahkamah Agung membuat pengumuman tahunan yang mendesak para warga untuk melihat hilal dengan mata telanjang atau menggunakan teropong malam ini.
Warga yang sudah bisa melihat hilal diharapkan untuk segera melaporkan dan mendaftarlam kesaksiannya sebagai bentuk kerja sama dan ketakwaan dalam penentuan awal Ramadhan.
Sementara itu, Badan Muslim Amerika dan Eropa telah mengumumkan awal Ramadhan menurut perhitungan hisab jatuh pada (18/6). Penentuan awal puasa selalu menjadi isu kontroversial di antara negara-negara Muslim, dan bahkan ulama juga tampaknya bertentangan atas masalah ini.
Sementara satu kelompok ulama melihat umat Islam di daerah dan negara-negara lain harus melihat penampakan hilal, sedangkan negara lain adapula yang menggunakan sistem hisab. Perselisihan kedua pandangan ini biasanya menyebabkan kebingungan di kalangan umat Islam, khususnya di Barat, dalam penentuan awal puasa dan merayakan Idul Fitri yang menandai akhir puasa.