Sweeping Kurangi Makna Kedamaian Ramadhan

Red: Irwan Kelana

Selasa 16 Jun 2015 09:00 WIB

Said Aqil Siradj Foto: Republika/Yasin Habibi Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan sudah di depan pintu. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam untuk menyambutnya dengan hati yang bersih.

Ketua PBNU Said Aqil Siraj mengatakan, saatnya semua pihak menjaga kehidupan yang damai, tentram, dan penuh ketenangan. Karena itu jauhkan konflik, kekerasan, tawuran antarwarga satukan gerak dan langkah untuk membangun negeri dengan menjaga suasana kedamaian dan persaudaraan.

Selain itu, hindari tindakan yang destruktif memancing retaknya persatuan dan kesatuan bangsa. "Mari sama-sama jauhkan konflik, dan hindarkan tawuran antarwarga. Mari jaga ketenangan bersama demi bulan suci Ramadhan ini," kata Said Aqil dalam rilis, Selasa (16/6).

PBNU, kata Said,  menolak aksi sweeping dan semacamnya yang kerap dilakukan oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan saat bulan suci Ramadhan. "Kami minta tidak ada lagi aksi sweeping ataupun semacamnya," ujarnya.

Ia beralasan, tindakan itu justru mengurangi makna kedamaian Ramadhan. Apalagi, masyarakat Indonesia kini sudah memiliki kesadaran sendiri untuk menghormati Ramadhan. "Saya rasa kedewasaan umat Islam dari hari ke hari semakin baik sehingga tidak perlu ada kekerasan. Bangun toleransi dan persaudaraan," katanya.

 

Terpopuler