Yuk, Atur Pola Makan dan Tidur Selama Ramadhan

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko

Selasa 16 Jun 2015 09:00 WIB

pola tidur/ilustrasi Foto: redorbit.com pola tidur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan jelas membawa perubahan terhadap pola makan, pola tidur, dan aktivitas keseharian. Pembina AQL Islamic Center, Ustadz Bachtiar Nasir menjelaskan, Muslim mesti menyesuaikan pola aktivitas dengan aturan waktu yang sudah disesuaikan Allah.

“Pola makan, pola tidur, pola olahraga, dan pola aktivitas jangan sampai sama seperti bulan-bulan selain Ramadhan,” kata Ustadz Bachtiar Nasir kepada ROL beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ritme aktivitas saat Ramadhan harus menyesuaikan dengan aturan waktu yang sudah Allah tentukan di dalam Alquran dan sunnah. Setidaknya ada dua hal yang harus dikelola, yaitu pola makan dan pola tidur.

Pertama, pola makan. Rasulullah menganjurkan kita berbuka dengan tamr (kurma kering), kalau tidak ada dengan air putih. Bachtiar menjelaskan, target buka puasa yang pertama bukan kenyang, tapi tohur  ‘bersih’. Artinya, membersihkan tenggorokan dan pencernaan.

“Jadi, kalau pola makannya berawal dari tohur, pasti kalau tidak berbuka dengan tamr ya air putih, karena yang paling penting membersihkan tenggorokan dan pencernaan dulu, bukan mengenyangkan perut,” kata Bachtiar.

Yang kedua, kata Sekjend MIUMI ini, pola tidur harus diatur. Kalau kembali ke surah Muzammil ayat 20, kita diperintahkan bangun 2/3 malam di bulan Ramadhan. Atau minimal 1/3 malam.  “Kembali ke Al Muzammil juga, Allah tahu di antara kalian akan ada yang sakit. Tapi sesibuk apapun kamu ketika sakit, tidak boleh meninggalkan minimal murajaah Alquran,” lanjutnya.

Sesibuk-sibuk orang bisnis, kata Bachtiar lagi, juga tidak boleh lalai membaca Alquran atau minimal memurajaah ayat-ayat yang sudah dihafal. Bahkan, yang sedang berjihad tetap diperintahkan untuk membaca apa yang termudah dari Alquran yang sudah dikuasai.

Terpopuler