Dubes Arab Saudi: Banyak Mualaf Bersyahadat di Bulan Ramadhan

Rep: c26/ Red: Agung Sasongko

Ahad 14 Jun 2015 19:43 WIB

Mustafa Ibrahim Al Mubarak Foto: Republika/Prayogi Mustafa Ibrahim Al Mubarak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan segera tiba. Umat Muslim di seluruh dunia menyambut bahagia.

Tak terkecuali Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarak yang turut bersuka bisa kbalo bertemu bulan suci Ramadhan. Mustafa menyebut Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan keutamaan dengan nuansa kerohanian.

"Saya sangat bahagia bisa menyambut Ramadhan yang untuk tahun keempat di Indonesia. Ramadhan memiliki fadhilah yang banyak. Udaranya penuh dengan kerohanian," ujarnya kepada Republika di Gedung Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (12/6).

Ia menilai bulan puasa di mana rahmat dan ampunan banyak diturunkan Allah SWT bagi umat-Nya. Sebagai Muslim tentu perlu memperdalam iman untuk mendapatkannya. Agar diberikan pahala berlipat dan dijauhkan dari api neraka.

Bulan Ramadhan baginya merupakan bulan suci penuh ibadah dan bekerja. Ibadah karena memang bulan penuh keberkahan sehingga semua Muslim berlomba-lomba memperbanyak amalnya. Bulan bekerja mengandung makna kembali pada zaman Rasulullah SAW yang lebih banyak berperang pada Ramadhan.

Selain itu ia bercerita keberkahan penuh di Ramadhan, salah satunya banyak non-Muslim yang menjadi mualaf saat bulan suci tiba. Mereka merasakan getaran tersendiri melihat umat Muslim bersama menunaikan kewajiban puasa.

"Bulan Ramadhan adalah bulan berkah dan banyak keutamaan. Banyak contoh mayoritas non-Muslim yang masuk Islam pada bulan Ramadhan," katanya.

Salah satu yang diketahuinya adalah seorang non-Muslim yang menjadi mualaf setelah melihat adzan maghrib di televisi. Kata dia, saat melihat dan mendengar adzan maghrib saat Ramadhan, non muslim itu berpikir umat Muslim pasti tengah berbahagia mendengar seruan ini. Seketika hatinya bergetar dan memutuskan menjadi seorang muslim.

Terpopuler