Penghulu Masjid Wapauwe Tetapkan 1 Ramadhan Mulai 17 Juni

Red: Agung Sasongko

Ahad 14 Jun 2015 19:17 WIB

Masjid bersejarah Wapauwe Foto: Wikipedia Masjid bersejarah Wapauwe

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Penghulu Masjid kuno Wapauwe di Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah tetapkan 1 Ramadhan 1436 Hijriyah dimulai pada 17 Juni 2015. "Kami di sini mulai melaksanakan ibadah puasa pada 17 Juni, jadi sahur perdana pada 16 Juni, penentuannya dilakukan oleh para penghulu masjid," kata pengurus Masjid kuno Wapauwe, Jafar Lain, di Ambon, Ahad (14/6).

Ia mengatakan, penetapan 1 Ramadhan 1436 Hijriyah jatuh pada 17 Juni 2015 dilakukan oleh para penghulu Masjid Wapauwe berpatokan pada kalender falakiah berbahasa Arab peninggalan abad ke-16 yang ditulis tangan, setelah itu barulah menggunakan metode rukyat, yakni dengan melihat penampakan bulan sabit pertama kali di ufuk barat saat subuh.

Begitu waktu pelaksanaan ibadah puasa ditetapkan, kata Jafar, para penghulu masjid langsung menggelar musyawarah dengan pemerintah negeri setempat, kemudian mengumumkannya kepada masyarakat ketika pelaksanaan Shalat Jumat terakhir di bulan Syaban, yakni 12 Juni 2015.

"Kami selalu berpatokan pada kalender falakiah, ada keterangan di kalender itu, salah satunya adalah "melihat atau tidak melihat bulan tetap shaum (puasa)", ini karena terkadang bulan sabit di ufuk barat tidak kelihatan jika cuaca buruk, tapi biasanya akan terlihat saat hari ketiga pelaksanaan puasa," katanya.

Dikatakannya lagi, penentuan ibadah puasa diutamakan berpatokan pada kalender falakiah telah dilakukan oleh para penghulu Masjid Wapauwe sejak zaman leluhur mereka, dan perhitungan tersebut tidak pernah meleset.

Meski terkadang penetapan waktu pelaksanaan ibadah puasa tidak sama dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), para penghulu Masjid Wapauwe tidak mengharuskan masyarakat Negeri Kaitetu untuk melaksanakan ibadah puasa sesuai yang mereka tentukan.

"Masyarakat kami tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa sesuai waktu yang telah ditentukan oleh penghulu masjid, kami hanya mengumumkan waktunya saja karena ini juga akan berpengaruh pada waktu proses pelaksanaan Shalat Idul Fitri di masjid," katanya.

Masjid Wapauwe merupakan masjid tertua di Maluku, dibangun oleh Perdana Jamilu dan Orang Kaya Alahahulu di Gunung Wawane, Desa Kaitetu pada 1414 Masehi. Bangunan ibadah umat muslim tersebut kemudian dipindahkan oleh Imam Rijali ke kawasan Tehala yang berada sekitar enam kilometer sebelah timur dari puncak Gunung Wawane pada 1614.

Wapauwe merupakan bahasa tradisional Kaitetu yang berarti mangga hutan. Berdasarkan tradisi tutur masyarakat setempat, setelah mereka dipindahkan dari Gunung Wawane oleh pemerintah kolonial Belanda ke wilayah yang sekarang dengan alasan kebijakan pasifikasi, pada 1664 Masehi, Masjid Wapaue secara ajaib turun dari gunung ke tempatnya yang sekarang.

Terpopuler