Mendulang Rezeki di Taman Pemakaman

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Agung Sasongko

Ahad 14 Jun 2015 16:33 WIB

Warga melakukan ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Ahad (7/6).  (Republika/Wihdan) Warga melakukan ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Ahad (7/6). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sudah menjadi tradisi dikalangan umat Islam Tanah Air berziarah jelang masuknya Ramadhan. Dari tradisi inilah, muncul lahan rezeki. Mulai dari tukang parkir, penjual bunga, pembersih makam hingga mereka para pengemis datang memadati pemakaman untuk sekedar meminta sedekah.

Ahmadi (47 tahun) misalnya, sengaja datang ke taman pemakaman Pannaikang, Makassar, menjadi pembersih makam. Meski hanya menjadi agenda tahunan, Ahmadi tidak mempermasalahkannya karena hal ini justru yang dia tunggu.

"Saya biasanya tidak bekerja di sini. Cuma karena ramai jadi saya coba untuk ikut teman," ujar Ahmadi, Ahad (14/6).

Pembersih makam lainnya, Jamaluddin menuturkan, menjelang ramadhan memang pengunjung bisa bertambah berkali-kali lipat. Hal ini membuat dirinya mampu mendapat rezeki berlimpah.

Jika setiap hari dirinya paling besar mendapat Rp 40.000. Sebelum ramadhan, Jamaluddin bisa mendapatkan sampai Rp 100.000 bahkan lebih setiap harinya. Meski jumlah pekerja yang serupa dengan dia bertambah, pendapatan Jamaluddin tetap meningkat.

"Memang kegiatan seperti ini paling satu minggu sebelum puasa. Tapi lumayan untuk tambahan pemasukan," ujar Jamaluddin.

Peningkatan pendapatan pun dirasakan Supriagus (43 tahun). Penjaja bunga ini mampu meraup untung bersih hingga Rp. 500.000 setiap harinya. Padahal dihari biasa, Agus hanya mendapatkan pemasukan paling besar Rp 80.000.

Agus yang telah berjualan bunga sejak tahun 90-an menjelaskan, kondisi ramai peziarah seperti ini memang lazim dilakukan masyrakat sekitar. Meski keramaian ini hanya terjadi dalam waktu singkat, Agus sangat bersyukur karena pendapatan dia bisa ikut melonjak seiring persiapan bulan ramadhan.

"Lumayanlah, soalnya pas ramadhan sering sepi. Rame lagi nanti pas lebaran," kata Agus.

Daeng Halimah (52 tahun), salah satu pengemis dadakan yang bertandang ke pemakaman Pannaikang mengatakan, setiap tahun ia datang ke pemakaman ini untuk mencari uang lebih.  Biasanya Halimah meminta sedekah di Masjid Raya Makassar.

Namun karena menjelang Ramadhan kegiatan lebih ramai di pemakaman, Halimah memilih untuk datang ke pemakaman terlebih dahulu sebelum Ramadhan dimulai. "Lumayan ini untuk menambah beli beras beberapa liter. Biasanya saya dapat samapi lima puluh ribu sehari di sini," jelas dia.

Terpopuler