Warga Kulon Progo Berebut Gunungan Nyadran Agung

Red: Ani Nursalikah

Ahad 14 Jun 2015 04:00 WIB

Tradisi nyadran, ilustrasi Tradisi nyadran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Para warga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berebut 10 gunungan hasil bumi dalam rangkaian kegiatan Nyadran Agung menjelang Ramadhan, Sabtu (13/6).

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Nyadran Agung merupakan ajang silaturahim antara masyarakat, perantau, dan pemerintah.

"Nyadaran merupakan penghormatan kepada leluhur yang dilakukan oleh semua umat beragama dengan cara masing-masing. Selain itu, Nyadran Agung sebagai ajang silaturahim," kata Hasto.

Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo Bejo Suyanto mendukung optimalisasi program kerja pemerintahan mulai pertambangan, perdagangan, jasa dan pengembangan wisata gunung.

"Kami bangga, Kabupaten Kulon Progo ada perubahan besar. Semoga dapat menyemangati masyarakat untuk bekerja keras," katanya.

Ia juga mengajak masyarakat secara gotong royong mengembangkan potensi desa. Warga mulai mengoptimalkan pekarangan dan tegalan dengan menanami berbagai umbi-umbian sebagai simpanan ketahanan pangan. Menurut dia, 10 hingga 20 tahun ke depan akan terjadi krisis pangan, karena banyak terjadi alih fungsi lahan yang belakangan ini marak.

Terpopuler