Azyumardi Azra: Sidang Isbat Lebih Baik Tertutup

Rep: C08/ Red: Djibril Muhammad

Sabtu 13 Jun 2015 15:31 WIB

Prof. Dr. Azyumardi Azra Foto: RMV Prof. Dr. Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendikiawan Muslim Azyumardi Azra sepakat dengan rencana Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin untuk melaksanakan sidang isbat secara tertutup.

Menurut Azra sidang tertutup akan membuat kenyamanan di masyrakat. Sebab bila dilakukan terbuka akan menjadi konsumsi media dan akan membuat perpecahan opini di ranah publik.

"Cukup bagus sidang Isbad itu dilakukan tertutup, kalau terbuka itu nanti jadi konsumsi media, nanti akan terjadi jadi macam-macam kecemburuan dan lain-lain," kata Azra kepada Republika, di Jakarta, Jumat (12/6).

Mengenai kemungkinan ketetapan mulainya Ramadhan dan 1 Syawal akam serentak, Azra juga sangat mendukung. Menurut dia pelaksanaan Ramadhan dan 1 Syawal harus selalu serentak agar umat juga selalu bersatu untuk menjalankan ibadah.

Guru Besar sekaligus mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini juga mengimbau kepada ormas PP Muhammadiyah dan PBNU untuk terus melakukan pendekatan dialog guna menyamakan metode yang mereka gunakan.

Meksipun metode rukyatul hilal oleh PBNU dan Hisab oleh Muhammadiyah punya landasan fikih dan argumen yang sama-sama kuat, namun kata Azra sudah saatnya dilakukan kompromi antara keduanya. Menurut Azra baik NU ataupun Muhammadiyah harus lebih memperioritaskan persatuan umat.

Pemerintah pun dalam hal ini Kementerian Agama atau Wakil Presiden RI menjadi mediator agar pendekatan keduanya bisa menemui kata sepakat. "Sekarang yang harus diperiotaskan adalah persatuan umat," ujar Azra.

Terpopuler