Persiapan Rasulullah Sehari Jelang Ramadhan

Rep: C38/ Red: Indah Wulandari

Sabtu 13 Jun 2015 08:13 WIB

Ramadhan Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembina AQL Islamic Center, Ustadz Bachtiar Nasir menjelaskan Rasulullah tidak punya tradisi khusus jelang Ramadhan. Alih-alih demikian, Rasulullah melakukan persiapan ruhiyah dan spiritual untuk menyambut Ramadhan.

“Rasulullah tidak punya tradisi khusus seperti yang dilakukan oleh setiap adat. Di Indonesia ada tradisi punggahan, ada yang mandi besar, makan bersama, kirab, dan sebagainya. Rasulullah tidak punya,” ujar Bachtiar kepada Republika, Jumat (12/6).

Menurut Bachtiar, Rasulullah justru menjaga ritme perasaannya untuk menyambut Ramadhan. Rasulullah menata hatinya untuk selalu ingat Allah, menata pikirannya agar fokus kepada Ramadhan menata waktu, menata aktivitas, dan sebagainya.

Sekjend Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini menjelaskan, persiapan itu dilakukan untuk mendukung kondisi fisik dan spiritual saat Ramadhan agar bisa menjalankan iktikaf di sepuluh hari terakhir. Rasulullah, bahkan di akhir hayatnya, melakukan iktikaf selama 20 hari terakhir.

“Itu kan berarti butuh pre-conditioning yang bagus. Perlu persiapan-persiapan yang matang. Rasulullah tidak menghabiskan umur untuk hal yang sia-sia,” ucap Bachtiar.

Terpopuler