REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Barclay Primary School, Leyton, London timur menerbitkan surat edaran bagi orang tua Muslim agar tak mengizinkan anaknya yang berpuasa Ramadhan untuk bersekolah. Lantaran berpuasa selama 18 jam dinilai akan mengganggu proses belajar serta kesehatan anak-anak.
“Kami mendapat informasi bahwa di hukum Islam, sebenarnya anak-anak diperbolehkan tidak berpuasa, kecuali mereka telah dewasa,” tulis sekolah tersebut dalam selebaran itu, dilansir Dailymail, Jumat (12/6).
Selain Barclay Primary School, ada tiga sekolah lain yang menerapkan aturan serupa. Yakni, Sybourn Primary School, Thomas Gamuel Primary School di Waltham Forest, dan Brook House Primary School di Haringey.
Media muslim Inggris, 5pillars melansir, komunitas Muslim mengkritika aturan tersebut. Mereka menyebutkan bahwa hak anak berpuasa adalah hak prerogatif orang tuanya.
“Dalam syariat Islam, ada ketentuan yang memberi kemudahan bagi orang-orang yang dinilai masih terlalu muda atau sudah terlalu tua untuk membatalkan puasanya,” jelas juru bicara The Muslim Association of Britain (MAB).
Sehingga, komunitas Muslim menilai intervensi pihak sekolah sangatlah berlebihan dan tak sesuai konteks.
Presiden MAB Dr Omer El-Hamdoon menyayangkan sikap empat sekolah tadi. “Seharusnya sekolah malah mendorong peran orang tua untuk ikut mendidik anaknya. bukan malah isu ini digulirkan dengan motif-motif tersembunyi,” harap El-Hamdoon.