REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang bulan suci Ramadhan 2015, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mulai melakukan antisipasi kekurangan stok darah.
Karena, jumlah warga yang mendonorkan darah di Kota Bandung selama Bulan Suci Ramadan mengalami penurunan hingga 70 persen dibandingkan hari biasa.
Menurut Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Bandung Uke Mukti Manah Djuhjar, di PMI Kota Bandung, selain bulan Ramadhan, biasanya per hari bisa memperoleh sampai 100 labu.
"Namun, kalau bulan Ramadhan, dapat paling 20 labu sampai 30 labu per harinya dari pendonor," ujar Uke kepada wartawan, Rabu petang, (10/6).
Untuk kebutuhan darah yang ada PMI Kota Bandung, kata dia, dalam seharinya berkisar antara 50-100 labu. Kebutuhan darah di Kota Bandung sendiri tidak pernah menurun, yakni minimal 10 ribu labu sampai 12 ribu labu per bulan.
Uke mengatakan, untuk mengantisipasi kekosongan darah, PMI melakukan berbagai cara. Salah satunya, membuka layanan donor darah selama 24 jam. Stok darah, di saat bulan puasa biasanya menurun, selama pekan pertama bulan puasa hingga sepekan setelah lebaran.
Dikatakan Uke, selama Bulan Suci Ramadan, permintaan darah di PMI Kota Bandung ternyata malah meningkat. Karena memasok kebutuhan darah di wilayah lain seperti Kota Cimahi, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Tasikmalaya.
"Jadi kami nantinya meminta informasi dari UPT di daerah lain tentang berapa stok yang mereka butuhkan, sehingga kami siapkan,” kata Uke.
Uke menambahakan, masyarakat tetap bisa mendonorkan darahnya selama bulan puasa.Yakni,dilakukan pada saat setelah atau sebelum buasa. "Jangan takut untuk mendonor saat bulan puasa, karena selain menyehatkan juga jadi sarana untuk beramal," katanya.