Diplomat AS Perkenalkan Budaya Ramadhan Negeri Paman Sam

Rep: C36/ Red: Indira Rezkisari

Rabu 10 Jun 2015 17:30 WIB

Kurma mendjool yang berukuran besar dan produksi AS menjadi favorit Muslim AS saat berbuka puasa. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Kurma mendjool yang berukuran besar dan produksi AS menjadi favorit Muslim AS saat berbuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diplomat Amerika Serikat (AS), Ali Abdi, menggelar acara demo masak sekaligus memperkenalkan budaya Ramadhan di Negeri Paman Sam, Rabu (10/6).  Kesempatan tersebut juga digunakan untuk memperkenalkan komoditas pangan hasil budidaya AS yang banyak digunakan dalam menu Ramadhan dunia.

Demo masak pada Rabu siang mengetengahkan dua menu ringan untuk berbuka puasa, yakni US Natural Delights Medjool Dates Tuna Salad dan US Natural Delights Medjool Dates Beef Rollade. Kedua kudapan ringan tersebut sama-sama menggunakan medjool dates, yakni kurma unggulan hasil budidaya AS yang kini banyak diekspor ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Selama demo masak, Ali Abdi ikut turun langsung membantu Excecutive Chef The Dharmawangsa Hotel, Felix Budisetiawan, menyiapkan kedua menu. Selama memasak, Ali bercerita tentang kebiasaan menjalani puasa Ramadhan di AS.

Menurut Ali, pada dasarnya ada kesamaan antara Muslim AS dan Muslim Indonesia dalam melaksanakan puasa. Di AS, kebiasaan makan sahur dan berbuka dilakukan layaknya di Indonesia.

“Untuk iftar (berbuka puasa), Muslim AS pun terbiasa mengonsumsi kurma. Setelah itu kami melanjutkan dengan makan buah-buahan segar. Kami baru makan menu utama sesudahnya,” ujar diplomat Muslim ini kepada awak media.

Sementara saat sahur, Muslim AS terbiasa mengonsumsi sereal, pancake, masakan dari olahan telur dan susu.

Selain soal menu, budaya ibadah saat Ramadhan di AS juga tidak berbeda dengan Indonesia. Umat Muslim AS menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid setempat.

“Intinya, memang ada tantangan tersendiri bagi umat Muslim di AS saat menjalankan puasa. Selain masih menjadi bagian minoritas, kondisi musim juga berpengaruh. Jika Ramadhan jatuh di musim panas, kami bisa berpuasa hingga 18 jam,” kata Ali.

 

Terpopuler