REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asma Nadia, seorang penulis wanita sekaligus traveler Muslimah ini memiliki cerita yang mengesankan saat melakukan perjalanan di bulan Ramadhan.
Ibu dua anak ini memang sudah dikenal luas sebagai solo traveler Muslimah yang mengunjungi berbagai negara di belahan dunia. Ia juga sering membagikan kisah-kisahnya dalam bentuk buku ataupun seminar-seminar yang sering ia isi.
"Pernah saya puasa di Eropa, pas waktu itu lagi jam makan malam, waktu berbuka pukul 19.00, sedangkan saya pukul 18.00 sudah di tempat dinner," ujar penulis Jilbab Traveler saat dihubungi Republika beberapa waktu lalu.
Saat itu, Asma Nadia sedang menjalankan ibadah puasa, namun tidak semua orang memahami apa itu puasa. Sehingga ketika itu tuan rumah yang menyambutnya berulang kali menawarkan makanan untuk Asma Nadia.
"Terus saya bilang, saya sedang puasa, dan dia menjawab harus bagaimana jika puasa, dan saya jawab lagi, nanti saya makannya setelah pukul 19.00," kata wanita kelahiran Jakarta ini.
Asma Nadia menceritakan, setelah pukul 19.00, tuan rumah langsung menawarkan makanan dan ia tidak bisa beralasan untuk menolak makanan tersebut.
Menurut Asma Nadia, ini menunjukan orang luar begitu peduli dengan kondisi kaum Muslim yang berpuasa, jika mereka diberikan pengertian dengan baik.
Tidak ada alasan untuk Muslim menghalangi perjalanannya dengan berpuasa, termasuk pergi ke luar negeri. Berpuasa di negara lain akan menjadi sebuah pengalaman tersendiri jika bisa menjalankannya dengan baik.