REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Kota Pekanbaru mulai berbenah membersihkan lokasi wisata religius di ibu kota Provinsi Riau itu, seperti pemakaman dan kawasan Masjid Raya Nur Alam Senapelan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1436 Hijriah.
"Pembersihan agenda rutin, pekan ini sudah mulai dilakukan di beberapa pemakaman bersejarah di kota ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Pekanbaru, Hermanius, di Pekanbaru, Rabu (10/6).
Ia menuturkan tiap tahun menjelang bulan suci Ramadhan wisata religius masjid raya dan pemakaman umum Senapelan selalu dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar kota.
Sehingga perlu ada pembenahan dan perawatan agar lokasi yang menjadi ajang kunjungan tahunan ini tetap terlihat bersih, indah dan nyaman bagi pengunjungnya.
Apalagi, papar dia, Pemko memang memiliki agenda rutin ziarah makam sebelum puasa. Di dua lokasi ini para pejabat dan unsur pimpinan daerah Pekanbaru yang dipimpin Wali Kota selalu melakukan perjalanan rohani sebelum memasuki bulan puasa.
"Acaranya rutin yang dikemas dalam agenda kalender wisata religius pemko yang disebut "Petang Megang" menyambut bulan Ramadhan," paparnya.
Di sini para pejabat dan muspida disaksikan masyarakat akan melantunkan doa-doa keselamatan sambil menabur bunga ke makam para pejuang dan pendiri Pekanbaru.
"Karena didua makam ini terdapat persemayaman tokoh pendiri Pekanbaru," terangnya.
Untuk itu wisata religius di dua tempat ini tidak luput dari perawatan dan pembersihan, serta perbaikan bagi arsitektur makam dan masjid raya yang mulai rusak. "Perawatan pasti untuk mempertahankan kemiripannya dengan yang asli," tanda Hermanius.
Ia menambahkan Pekanbaru memiliki agenda wisata religius tahunan yang dikemas dengan "Petang Megang" artinya dedik-detik perpisahan bulan Syakban dengan datangnya Ramadahan ditandai dengan berbagai ritual perayaan.
Di sini para pimpinan dan muspida mulai dari Gubernur hingga wali Kota bahkan Bupati, bersama masyarakat melakukan ziarah makam ke pemakaman pendiri kota Pekanbaru, yang berlokasi pada dua tempat yakni pemakaman dan masjid raya tersebut.
Diramaikan atraksi kesenian religius tabuhan rebana, arak-arakan dilanjutkan ke tepian Sungai Siak tempat pusat penyambutan perpisahan bulan. Berbagai acara keramaian rakyat juga disajikan di tepian Sungai Siak ini, ada lomba menangkap itik, sajian penganan kuliner khas Provinsi Riau dan puncaknya menepung tawari anak yatim serta "balimau" bersama dengan siraman air kembang yang sudah disediakan melalui alat pemadam kebakaran.