REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ferdy Hasan, presenter yang juga bintang iklan ini mengajarkan anaknya berpuasa sejak kecil. Selain memberikan penjelasan mengenai puasa dan maknanya, Ferdy juga memberikan contoh puasa yang baik dan benar kepada anak-anaknya.
“Alhamdulillah mereka dari usia kecil-kecil sudah menjalankan puasa, puasanya sudah baik. Dulu awalnya satu, dua atau tiga hari, masih kecil-kecil banget, tapi sekarang mereka sudah terbiasa dan full,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bahkan Fasya (12 tahun), anak nomor dua Ferdy, sejak kelas dua SD sudah menjalankan puasa penuh seharian. Lalu bagaimana cara Ferdy mengajarkan puasa pada anaknya?
Menurut bapak tiga anak ini, dalam mengajarkan anak berpuasa, cara yang tepat adalah memberikan contoh puasa yang baik pada anak. Dengan memberikan contoh, maka orang tua memberikan fondasi yang penting pada anak. Sebab anak akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
“Karena menurut saya, agama merupakan pondasi yang sangat penting, tidak bisa tergantikan. Dan itu jadi pegangan dalam kehidupan kita. Jangan cuma menyuruh, tapi kita tidak jalani, ya percuma. Hal ini sama saja seperti shalat, jika kita tidak shalat anak tidak akan mau shalat,” ungkapnya.
Selain memberikan contoh, hal penting yang harus dilakukan dalam mengajarkan anak puasa adalah memberikan informasi yang tepat tentang puasa. Apa maknanya, apa manfaatnya, dan hal lainnya berkaitan dengan puasa. “Tapi yang paling penting biar mereka melihat dan mencontoh apa yang kita lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, anak sejak usia empat tahun sudah bisa diajarkan berpuasa karena ia sudah mengerti. Kalau siang hari anak ingin buka, tidak masalah karena belum wajib. Namun, setelah akil baligh, Ferdy mengajak anaknya berbicara. Jelaskan aturan agama seperti ini, manfaat dan dampaknya seperti ini. Dan mana target yang anak kejar.
“Kita di dunia bukan selama-lamanya, ada yang lebih penting. Persiapan untuk ke sana apa, puasa salah satunya,” ujar Ferdy memberi contoh percakapannya dengan anak.
Ferdy juga mengaku dengan penjelasan dan contoh tidak serta merta anak lancar menjalankan puasa. Namanya anak-anak, ketika di sekolah atau di rumah melihat temannya berbuka, ia pasti akan ikut-ikutan buka.
Ketika sudah begini, orang tua memiliki peran penting. Jelaskan bahwa puasa itu bukan seperti itu, puasa itu tidak ada yang tahu, hanya diri kita sendiri dengan Allah yang tahu. Jika anak bohong, orang tua tidak akan tahu. Dan orang tua juga tidak bisa memarahinya.
Kejujuran anak ini akan menjadi pegangan hidup anak, karena tidak ada yang tahu anak minum air putih atau ke kamar mandi bawa kue, tidak akan ada yang tahu. “Kejujuran anak ini akan menjadi prinsip hidup anak,” ujarnya.