Pasar Tumpah dan Peminta Sumbangan Bikin Jalur Pantura Macet

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Indah Wulandari

Jumat 10 Jul 2015 22:00 WIB

Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jelang musim mudik libur Lebaran 2015 ini, titik-titik kemacetan mulai dipetakan oleh kepolisian masing-masing wilayah.

Data dari Polres Karawang, titik rawan kemacetan terletak di Cikopo sampai ke Simpang Jomin atau CMJ. Cikopo selama ini menjadi gerbang utama masuknya kendaraan asal Jakarta dan Banten yang hendak menuju Pantura. Wilayah ini juga menjadi tanggung jawab dari Polres Purwakarta.

Masih di wilayah Purwakarta, lokasi rawan kemacetan berada di pertigaan Cikalong. Wilayah ini merupakan titik pertemuan arus kendaraan bermotor roda dua dua dan roda empatjelang memasuki jalur Pantura.

“Juga pengemudi diimbau untuk bersabar karena banyak pabrik yang jam pulang karyawannya selalu ramai sehingga ada potensi kepadatan,” kata Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Aziz Saripudin kepada Republika akhir pekan lalu.

Masuk ke wilayah Indramayu, titik rawan kemacetan di sini didominasi oleh adanya pasar tumpah. Seperti di jalur Patrol-Eretan, Pasar Kandang Haur, Pasar Sukra, dan Pasar Kertasamaya. Tak hanya itu, maraknya peminta-minta pinggir jalan juga menjadi potensi kemacetan tersendiri di ruas Pantura Indramayu.

Pantauan Republika, di ruas Pantura wilayah Indramayu, sebelum jembatan Sewo sekitar satu setengah jam dari simpang Jomin (bila arus lancar), banyak orang berdiri di pinggir jalan. Jumlahnya puluhan, mereka memblokade jalan dengan ragam marka buatan tangan.

Tujuannya, untuk menyempitkan ruas jalan yang tadinya bisa dilalui dua kendaraan roda empat menjadi satu. Dengan ini, maka mau tak mau kendaraan pun akan melaju pelan dan para peminta sumbangan dapat leluasa menjulurkan tongkat berjaring untuk menampung uang pemberian pengendara.

Tak jauh dari sana, sekitar 10 meter saja, ada peminta sumbangan lainnya turut membuat arus kendaraan tersendat. Pasalnya, mereka menghalangi laju kendaraan dengan sapu yang terbuat dari ranting-ranting kayu.

Agar bisa lancar melintas, beberapa koin dapat dilemparkan ke aspal jalan sehingga orang-orang tersebut akan membiarkan mobil melintas.

Sementara itu di Cirebon sebagai gerbang menuju Pantura wilayah Jawa Tengah, titik kemacetan berada di Tegal Gubug, Tegal Karang, dan pintu keluar Tol Kanci-Pejagan. 

Kemacetan di Tegal Gubug terjadi karena adanya pasar tumpah dan SPBU. Di kawasan Tegal Karang, kemacetan terjadi akibat titik pertemuan arus kendaraan dari dua rute besar, yakni Selatan dan Utara. Selatan menuju kota-kota di Jawa Barat seperti Bandung, Garut, dan Tasikmalaya, sedangkan utara ke Palimanan.

Terpopuler