Lemas Saat Berpuasa Hanya 2 Hari, Asal..

Rep: c73/ Red: Indah Wulandari

Senin 08 Jun 2015 07:00 WIB

Puasa. Ilustrasi Foto: enfoodrecipes.com Puasa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar fisiologi olahraga Departemen Fisiologi FKUI, Dr. dr. Ermita I. Ilyas, MS, AIFO memaparkan tubuh yang merasa lemas dan lesu saat berpuasa hanya berlangsung 1-2 hari.

“Selanjutnya, tubuh akan beradaptasi dan keluhan akan segera hilang karena selama puasa, jumlah kalori yang dibutuhkan sehari berbeda dengan saat tidak berpuasa. Karenanya, jumlah asupan kalori dan minuman perlu diatur agar tetap kurang lebih sama,” papar Ermita, akhir pekan lalu.

Ia menganjurkan untuk minum yang cukup, yaitu 4-5 gelas pada saat sahur dan berbuka puasa. Cara minumnya pun, ujarnya, tidak dilakukan sekaligus. Serta memperhatikan asupan cairan yang lain. Misalnya, dari sup, jus, yang termasuk dalam jumlah kebutuhan konsumsi 2-2,5 liter air per hari.

"Minumlah segelas saat bangun pagi untuk sahur, saat menunggu makan sahur  segelas.  Setelah makan, minum segelas dan mendekati imsak satu gelas. Demikian juga saat buka, 4-5 gelas dibagi dalam beberapa jam hingga saat tidur," terangnya.

Ia menyarankan, untuk tidak banyak minum teh atau kopi terutama saat sahur. Lantaran bisa membuat sering buang air kecil dan akibatnya tubuh  kekurangan cairan. Saat sahur, jamaah dapat meminum minuman elektrolit atau konsumsi buah manis sebelum imsak.

Orang yang berpuasa, ujarnya, harus  mengonsumsi makanan bergizi lengkap, serta buah dan sayuran sebagai serat. Di samping karbohidrat seperti nasi dan roti, sebaiknya mengonsumsi makanan mengandung protein dan lemak yang cukup agar rasa kenyang bertahan lama.

“Sebaiknya, mengurangi makanan yang digoreng, karena dapat menimbulkan rasa haus. Karbohidrat kompleks seperti nasi merah dapat menjadi pilihan, agar gula darah tetap stabil selama sehari. Agar pencernaan tetap terjaga, sebaiknya menghindari makanan pedas,” paparnya.

Pada saat berbuka, sebaiknya diawali dengan makanan kecil manis atau jus buah. Hal itu, paparnya, agar gula darah yang rendah segera meningkat. "Jangan langsung mengonsumsi makan besar agar lambung tidak kaget," tambahnya.

Selanjutnya, saat tarawih  jamaah disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (ubi-ubian). Dengan demikian, tubuh mendapat tambahan cadangan karbohidrat untuk persiapan puasa keesokan harinya.

Terpopuler