REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Raya Baiturrahman, masjid kebanggaan rakyat Aceh, tidak hanya memiliki ornamen indah yang memberikan kesejukan mata bagi para pengunjungnya. Masjid yang sudah berusia 403 tahun ini juga menyimpan sebuah mesin sirene tua yang hanya meraung setiap bulan Ramadhan saja.
Sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai seni tinggi, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi salah satu destinasi wisata religi. Dengan arsitektur bergaya paduan Afrika-Persia-Spanyol, masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada 1612 dan terletak di jantung kota Banda Aceh ini terlihat mirip bangunan Taj Mahal India.
Selain keindahan dan kemegahan bangunannya, Masjid Baiturrahman memiliki tradisi membunyikan sirine tiap bulan Ramadhan saja. Sebuah mesin sirine tua yang berusia puluhan tahun akan dibunyikan kembali sebagai tanda berbuka puasa dan tanda imsyak tiba.
Seperti dirangkum dari pusat data Republika, petugas masjid biasanya akan mengecek peralatan pengeras suara beberapa hari sebelum Ramadhan tiba. Pengeras suara ditempatkan di puncak menara masjid setinggi 35 meter.
Sebuah sirine tua akhirnya dikoneksikan dengan pengeras suara yang sudah dipasang di menara masjid. Sirine akan dibunyikan sebagai tanda waktu buka puasa dan sahur.
Kini, menjadi semacam tradisi Ramadhan, suara sirine menjadi suara yang paling ditunggu-tunggu warga Aceh terutama saat waktu buka puasa tiba.