REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Libur lebaran menjadi berkah bagi kalangan pengusaha hotel dan restoran di Bali, khususnya di Kota Denpasar. Hal itu kata Kepala Bagian Humas Denpasar, IB Rahoela, dikarenakan banyaknya wisatawan lokal yang memanfaatkan waktu liburannya untuk berwisata di Bali.

"Ya liburan kali ini memang menjadi saat panen bagi pengusaha hotel," kata Rahoela, di Denpasar, Selasa (5/8).

Rahoela mengatakan, selain hotel-hotel overbooking, jumlah pengunjung restorang pun melonjak. Bahkan dari pengakuan sejumlah pengusaha restoran dan rumah makan, selama sepekan libur lebaran jumlah konsumennya meningkat tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

Menurut Rahoela, membludaknya pengunjung restoran sampai tiga kali lipat, bisa dimakluminya. Karena banyak pengusaha serupa yang mudik dan usaha rumah makan yang bukan juga berkurang. "Sementara jumlah wisatawan yang datang ke Bali kan juga banyak, sementara jumlah restiran yang buka berkurang, sehingga pengunjung menumpuk di beberapa restoran saja," kata Rahoela.

Semestinya sebut Rahoela, saat lebaran pengusaha restoran tetap buka. Walau pemiliknya mudik, namun bisa mengendalikan usahanya dengan menguasakan pada orang yang dipercaya. Ini penting diatur kata Rahoela, agar wisatawan yang datang ke Bali tidak kesulitan mendapatkan makanan saat di Bali. "Tapi itu sangat tergantung pada pemilik restorannya," katanya.

Sementara itu meningkatnya wisatawan ke Bali selama lebaran juga memberikan berkah bagi pengusaha hotel di kawasan wisata Lovina, Kabupaten Buleleng. Menurut Abdullah MK salah seorang guide di Lovina, saking banyaknya wisatawan, banyak diantara mereka yang tidak kebagian kamar dan akhirnya menyewa rumah-rumah penduduk.

"Mereka akhirnya menyewa rumah penduduk yang dihuni oleh beberapa keluarga. Padahal mereka menginginkan satu keluarga bisa menyewa satu atau dua kamar," kata Abdullah.