REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Arus balik lebaran Idul Fitri 1435 H yang seharusnya berakhir pada H+7, berlanjut hingga H+10, Kamis (7/8). Penambahan masa arus balik lebaran ini berlaku untuk angkutan kereta api (KA) dan kapal ferry Selat Sunda.
Kepala Bidang Humas PT KAI Sudivre III.2 Tanjungkarang, Muhaimin, mengatakan pihaknya masih bekerja penuh hingga H+10 untuk arus balik lebaran Idul Fitri tahun ini. "Sebelumnya, sampai H+8, ada keputusan pimpinan menjadi H+10," kata Muhaimin kepada ROL di Bandar Lampung, Selasa (5/8).
Menurut dia, dengan adanya penambahan julah hari untuk angkutan mudik dan arus balik KA lebaran ini, semua personil PT KAI di Lampung tetap melayani penumpang KA sama seperti arus mudik sebelumnya. "Semua personil arus mudik dan balik, serta fasilitas dan posko masih tetap ada hingga H+10," katanya.
Penambahan masa arus balik ini membuat semua fasilitas mudik sebelumnya tetap ada dan berdiri hingga arus balik berakhir. Pelayanan kepada penumpang KA seperti posko kesehatan, posko informasi, dan posko keamanan, tetap berdiri dan buka untuk memenuhi permintaan pelanggan KA.
Sedangkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP-IF) Bakauheni Lampung, juga menyiapkan angkutan kapal feri hingga H+10 pada arus balik Lebaran tahun ini. ASDP mendata masih banyak pemudik yang belum pulang kembali ke Jawa.
Catatan Koordinator Data Posko Angkutan Lebaran PT ASDP Cabang Bakauheni, I Putu Widhiatmaja, menyebutkan jumlah seluruh penumpang arus balik sejak H+1 sampai H+7 tercatat 552.045 orang atauy 87 persen. Sementara jumlah penumpang yang belum kembali menyeberang masih sekitar 13 persen.
Para pemudik yang akan kembali ke tempat asalnya, yang belum menyeberang ke Pulau Jawa akan terus mengalir hingga H+10 mendatang.