Jembatan Comal Masih Jadi Pusat Kemacetan

Red: Bilal Ramadhan

Selasa 05 Aug 2014 11:28 WIB

Jembatan Comal jebol Jembatan Comal jebol

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN-- Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang, yang rusak pada awal Juli 2014 dan baru mendapatkan perbaikan sementara, hingga kini masih jadi pusat kemacetan di jalur pantura Jawa Tengah.

Pengamatan di lokasi, Selasa, menunjukkan terjadi antrean cukup panjang jalan menuju Jembatan Comal, baik dari arah Pemalang menuju Pekalongan maupun sebaliknya. Kendaraan berat masih tetap dilarang melewati Jembatan Comal, kecuali truk tangki pengangkut bahan bakar.

Sedangkan, truk-truk kecil (engkel) dan bus antarkota antarkabupaten (akap) terlihat melintas di jembatan itu. Sistem pengoperasian Jembatan Comal berdasarkan kondisi kepadatan kendaraan di jalur pantura.

Apabila jalur sangat padat maka petugas menerapkan sistem buka tutup, namun bila tidak terlalu ramai diterapkan dua jalur dari dua arah. Kerusakan serius Jembatan Comal menyebabkan kendaraan berat terpaksa memutar lewat jalur selatan, yang medannya lebih berat daripada melintasi jalur pantura yang lebih rata.

Selain lebih berat, jalur memutar ini juga lebih jauh sehingga menghabiskan biaya BBM lebih banyak. Masyarakat mengkhawatirkan tersendatnya transportasi di jalur pantura ini bakal menaikkan biaya transportasi yang pada gilirannya akan menaikkan harga barang dan jasa sehingga memberatkan konsumen.

Guna mengurai arus lalu lintas yang padat, Polresta Pekalongan merekayasa jalan yang semula terbagi rata masing-masing dua jalur, saat ini diubah menjadi tiga jalur untuk mengalirkan kendaraan dari arah timur ke barat (ke Tegal dan Jakarta), sedangkan dari arah barat ke timur (ke Semarang) hanya diberi satu jalur.

Pengamatan di lokasi menunjukkan rekayasan jalan menjadi 3:1 tersebut cukup memberi kelancaran kendaraan roda empat dan sepeda motor dari arah Kota Pekalongan ke Tegal, kecuali di titik kemacetan di Jembatan Comal.

Sebaliknya, arus kendaraan dari arah timur menuju ke Pekalongan dan Batang malah agak tersendat akibat hanya tersedia satu jalur. Dari arah timur ke barat, jenis kendaraan yang mendominasi adalah sepeda motor yang dinaiki para pemudik yang kembali ke kawasan Jabar, Banten, Jabodetabek.

Selain itu, volume mobil dan angkutan umum yang melintas di jalan-jalan di Kota Pekalongan jauh berkurang dibandingkan dengan dua tiga hari sebelumnya.

Terpopuler