REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menginginkan moda transportasi kereta api lebih bisa diberdayakan untuk mengangkut para pemudik pada tahun-tahun mendatang pada masa angkutan lebaran masa depan.
"Moda transportasi lain seperti kereta api harus dioptimalkan untuk menjadi alternatif kendaraan mudik," kata E.E. Mangindaan dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menhub mengatakan, sejauh ini tidak ada permasalahan dan kecelakaan yang terjadi di moda kereta api ini selain keterisian kursi untuk kereta api juga hampir 100 persen. Untuk itu, ujar dia, untuk ke depannya moda transportasi kereta harus ditambah antara lain karena masyarakat juga telah sadar bahwa penggunaan kereta api lebih bagus daripada sepeda motor.
"Karena masih tetap paling besar korban kecelakaan sepeda motor," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa jumlah penumpang arus balik para pemudik atau orang yang ingin kembali ke kota besar dengan menggunakan moda transportasi kereta mengalami peningkatan yang signifikan.
"Jumlah penumpang harian kereta api pada arus balik 'H+3' angkutan Lebaran 2014 mengalami peningkatan 14,54 persen dibandingkan jumlah penumpang harian kereta api angkutan Lebaran 2013 pada periode yang sama," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub J.A. Barata.
Berdasarkan data Kemenhub, jumlah penumpang harian kereta api pada "H+3" angkutan Lebaran 2014 tercatat sebanyak 270.195 penumpang, sedangkan jumlah penumpang pada angkutan Lebaran 2013 periode yang sama tercatat sebanyak 235.906 penumpang.
Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api sejak "H-10" sampai dengan "H+3" angkutan lebaran 2014 dilaporkan juga mengalami peningkatan 18,38 persen dibandingkan jumlah penumpang kereta pada angkutan Lebaran 2013 pada periode yang sama.
Tercatat jumlah penumpang kereta api secara kumulatif hingga "H+3" angkutan Lebaran 2014 sebanyak 3.436.460 penumpang, sementara pada angkutan Lebaran 2013 periode yang sama tercatat sejumlah 2.902.847 penumpang.
Selain itu, pemantauan situasi angkutan lebaran bidang perkeretaapian dilakukan pada Seluruh Daerah Operasi PT Kereta Api (Persero) di Jawa (9 Daop) dan Divisi Regional di Sumatera (3 Divre).