REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 6 Agustus 2014 mendatang, Operasi Ketupat 2014 akan berakhir. Operasi selama 16 hari untuk mengawal arus mudik dan arus balik dinilai menurunkan angka kecelakaan.
''Hari ini, rata-rata jumlah kecelakaan menurun,'' kata Kapolri Jenderal Sutarman, Senin (4/8).
Sutarman mengatakan, banyak hal yang harus dievaluasi dalam operasi tersebut, seperti ketika menyiapkan rapat kordinasi, tiba-tiba jembatan Comal amblas dan tidak bisa dilalui.
''Nah saat, amblas itu terjadi kemacetan panjang hingga 35 Km,'' kata Sutarman.
Polri segera melakukan rekayasa lalu lintas melalui jalur tengah yang merupakan bagian yang menghambat, dan kemacetan pun bisa terurai.
Tidak hanya itu, ketika ada pengalihan ke jalur timur, ternyata jembatan Cibaruyam juga amblas dan tak bisa dilalui. ''Sehingga harus melakukan rekayasa dari Raja Polah ke kiri masuk ke Tasik hingga tembus ke Ciamis, tentu ini menjadi persoalan,'' kata Sutarman.
Namun, menurut Sutarman, dari keseluruhan jalur yang melintasi Jawa Barat ditempuh dengan waktu rata-rata 10 jam. ''Jadi masih batas toleransi dan masih cukup lancar. Kemudian kecelakaan sangat menurun, rata-rata 19 persen, luka berat dan meninggalnya juga menurun,'' kata dia.
Sutarman mengaku, hasil dari operasi terbilang bagus karena merupakan kerjasama dengan. Sutarman menjelaskan, menurunnya angka kecelakaan merupakan wujud dari masyarakat yang sudah menaati peraturan lalu lintas dan berupaya menyelamatkan diri sampai tujuan.
''Kita terus evaluasi H+16. Kita akan evaluasi pada 6 Agustus,'' kata dia.