Ribuan Masyarakat Lombok Rayakan 'Lebaran Topat'

Red: Hazliansyah

Senin 04 Aug 2014 18:41 WIB

Sejumlah warga berebut masuk ke Makam Loang Baloq di Mataram, NTB, Rabu (7/9). Makam Loang Baloq merupakan salah satu lokasi yang ramai dikunjungi warga untuk berziarah saat merayakan Lebaran. Foto: Antara/Budi Afandi Sejumlah warga berebut masuk ke Makam Loang Baloq di Mataram, NTB, Rabu (7/9). Makam Loang Baloq merupakan salah satu lokasi yang ramai dikunjungi warga untuk berziarah saat merayakan Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sejumlah jalur obyek wisata di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat macet total. Hal itu menyusul ribuan masyarakat Pulau Lombok yang merayakan Lebaran Topat atau ketupat.

Jalur obyek wisata yang paling macet terjadi di sepanjang jalan menuju Makam Loang Baloq, Pantai Tanjung Karang, Makam Bintaro, Pantai Ampenan, Jalan Dr Wahidin Rembiga hingga Jalan Raya Senggigi. 

Jalur-jalur tersebut merupakan jalur utama menuju obyek wisata pantai yang menjadi pusat perayaan Lebaran Topat, sehingga pantai sepanjang sembilan kilometer di Kota Mataram 'dibanjiri' oleh ribuan masyarakat yang datang dari berbagai penjuru di Pulau Lombok.

Puncak kemacetan arus lalu lintas di jalur obyek wisata itu akan terjadi pada saat arus balik sore hingga malam hari nanti.

Kemacetan akan terjadi hingga puluhan kilometer, apalagi pada lokasi-lokasi makam-makam yang dikeramatkan oleh masyarakat Pulau Lombok. Salah satunya makam Batu Layar yang berada di Jalan Raya Senggigi.

Kendati arus lalu lintas menuju makam dan obyek wisata sangat padat, namun tidak menyurutkan niat masyarakat untuk merayakan Lebaran Topat, yang didahului dengan ziarah makam.

Hadijah (45) warga dari Tanjung Kabupaten Lombok Utara (KLU) tetap semangat dan sabar menunggu macetnya deretan kendaraan di Jalan Raya Senggigi bersama keluarganya.

"Kita sudah tahu setiap tahun macetnya seperti ini, namun kami tetap ingin merayakan Lebaran Topat dengan terlebih dahulu berziarah makam, karena ini sudah menjadi tradisi kita," katanya.

Kedatangan Hadijah beserta keluarganya, untuk melaksanakan ritual ziarah makam ke Makam Batu Layar, setelah itu menuju ke pinggir pantai untuk merayakan Lebaran Topat, sambil mandi dipinggir pantai sekaligus makan ketupat dan jajanan 'bantal' yang terbuat dari ketan, kelapa dan pisang terbungkus janur yang merupakan menu utama perayaan Lebaran Topat.

"Bahkan jika masih ada waktu, kami ingin ke Makam Loang Baloq dan Bintaro di Mataraam kendati jalannya macet," katanya.

Lebaran Topat merupakan tradisi di Pulau Lombok yang dirayakan seminggu setelah Lebaran Idul Fitri. Pada hari itu masyarakat dari berbagai kalangan dan usia keluar rumah untuk pergi bersantai ke berbagai obyek wisata yang ada di daerah ini.

Lebaran topat merupakan lebaran bagi warga masyarakat yang telah melaksanakan puasa sunah Syawal selama seminggu yakni mulai tanggal 2-6 Syawal.

Terpopuler