REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Sejumlah truk bermuatan berbagai barang terlihat bergerak mendekati Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan untuk menyeberang ke Pulau Jawa, meskipun masa angkutan Lebaran belum usai.
Kondisi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Terminal Induk Rajabasa Bandarlampug menuju Pelabuhan Bakauheni sekitar 100 km, Ahad (3/8), terlihat armada truk penuh muatan yang bergerak menuju Bakauheni.
Truk-truk yang beriringan dengan kendaraan arus balik pemudik Idul Fitri 1435 Hijriah itu, selain berukuran besar (fuso), dan kebanyakan jenis colt diesel serta truk box.
Kebanyakan dari truk itu berjalan perlahan akibat beban muatan yang berat saat melintas di jalan tanjakan dan tikungan dengan muatan dan bak yang tertutup rapat terpal.
Beberapa truk itu kebanyakan mengangkut bahan pangan, seperti kelapa, buah-buahan, sayuran, dan pisang, bahkan ada yang penuh muatan buah nangka muda untuk bahan sayuran.
Truk-truk yang mulai bergerak itu tidak semuanya bergerak sampai Bakauheni, tapi banyak yang singgah dan parkir di halaman rumah-rumah makan di dekat Pelabuhan Bakauheni.
Pada Ahad malam, terlihat truk penuh muatan buah nangka muda dan pick up L-300 yang mengangkut buah pisang tiba di pelataran parkir Pelabuhan Bakauheni, namun masih menunggu giliran panggilan petugas untuk masuk ke kapal.
Petugas Pelabuhan Bakauheni mengatakan, armada truk dilarang beroperasi selama pelayanan angkutan Lebaran, sepekan sebelum dan sesudahnya (H-7 hingga H+7), karena memprioritaskan untuk melayani angkutan penumpang.
Jika H+7 dihitung pada Senin (4/8), berarti truk itu baru bisa beroperasi atau menyeberang ke Pulau Jawa lewat Bakauheni pada Selasa (5/8) mulai pukul 00.00 WIB.
"Sebenarnya bila ada truk mengangkut sembako saat kendaraan berpenumpang sudah sepi bisa diperbolehkan menyeberang satu atau dua unit setiap kapalnya, tapi sekarang sampai malam ini kendaraan berpenumpang masih ramai, jadi masih diutamakan untuk angkutan penumpang," kata petugas PT ASDP Bakauheni.
Sambil menunggu dibolehkan masuk kapal, puluhan bahkan ratusan unit truk penuh muatan sudah siaga dan siap meluncur dari tempat-tempat parkir atau dekat gudang milik perusahaan, seperti di kawasan Telukbetung, Panjang, dan Jl Soekarno-Hatta Bandarlampung, serta di Natar Lampung Selatan.
Menurut para pengguna kendaraan Bakauheni-Bandarlampung, perjalanan mereka jauh lebih cepat di Jalinsum bila tidak ada truk yang melintas.
"Kalau di jalan tidak ada truk, perjalanan dari Bakauheni ke Bandarlampung lancar, hanya sekitar dua jam, tapi kalau ada truk bisa sampai tiga jam," kata seorang pengemudi minibus, Ujang (35).