REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Petani di jalur alternatif dari Kabupaten Garut melintasi Cijapati menuju Bandung terbantu arus milir hasil panen mereka seperti ubi jalar, pepaya Thailand dan pisang diborong para pemudik.
Ato, salah seorang petani di Cijapati Kabupaten Bandung, kepada wartawan di Bandung, Ahad, mengatakan, arus milir melalui jalur alternatif Kabupaten Garut arah Cijapati membawa berkah bagi petani karena mereka bisa langsung menjual hasil panennya kepada pemilir seperti ubi jalar, pepaya Tailand, pisang, cabai merah dan sayuran.
Dikatakannya, menjual langsung kepada pemilir cukup menguntungkan karena harganya tinggi dibandingkan dikirm kepada tengkulak, setiap tahun petani Cijapati memanfaatkan arus milir menjajakan hasil panen mereka.
Arus milir dan mudik bisa dua pekan petani bisa menjual hasil panen mereka, kata dia, lumayan membantu modal tambahan untuk kembali tanam karena mereka bisa meraup keuntungan lumayan. Hasil panen petani Cijapati seperti ubi manis cukup diminati karena kualitasnya baik, memiliki rasa manis natural tidak kalah dengan ubi Cilembus Sumedang, harga jual tergantung ukuran, mulai dari Rp3000 per kilogram hingga Rp5000 per kilogram.
Sementara itu Yayat petani lain mengaku, arus milir dan mudik sangat menguntungkan bagi petani Cijapati, mereka memanfaatkannya untuk menjual langsung hasil panen seperti pepaya, pisang, singkong,sayuran, cabai merah, ubi manis.
"Petani bisa tambah modal tanam karena jual langsung lebih untung dibandingkan pasok bandar dan pasar tradisional, selain itu pembayaran tunai," katanya.
Bupati Bandung H Dadang M Naser kepada wartawan menuturkan, jalur alternatif Cijapati arah Bandung semakin diminati para pemilir, diharapkan bsa menggairahkan usaha petani lokal. "Cijapati potensial dikembangkan argowisata, lahan pertanian subur akan menguntungkan bagi petani," katanya.