REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Memasuki H+6, ratusan ribu kendaraan terus mengalir dari arah Jateng menuju Jakarta. Meskipun begitu, tercatat ada 1,2 juta kendaraan yang belum kembali ke Jakarta.
Hal itu diungkapkan Kapolda Jabar, Irjen Pol M Iriawan, saat meninjau jalur pantura Cirebon, Ahad (3/8). Dia menyatakan, Sabtu (2/8) dan Ahad (3/8) merupakan puncak arus balik menuju Jakarta.
‘’Puncak arus balik kemarin dan hari ini. Tapi masih ada 1,2 juta kendaraan yang belum kembali ke Jakarta, baik lewat selatan, utara, maupun tengah (Jabar),’’ kata kapolda.
Kapolda memprediksi, sisa kendaraan yang belum kembali itu akan terus mengalir pada Ahad (3/8) malam hingga Senin (4/8) pagi menjelang siang. Jajarannya pun akan terus memberikan pelayanan dan pengamanannya kepada para pemudik.
Kapolda menambahkan,pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan kendaraan untuk mengatasi kepadatan di jalur pantura. Jika pantura penuh, maka kendaraan akan dimasukkan ke jalur tengah Kadipaten (Majalengka).
Dari Kadipaten, petugas akan melihat apakah jalur tengah masih bisa menampung atau tidak, yakni mulai Cijelag – Cikamurang – Subang – Sadang – jalan tol. Jika tidak, maka kendaraan akan diteruskan ke Sumedang – Jatinangor – masuk jalan tol.
Selain itu, jika jalur tersebut tetap tidak bisa menampung, lanjut kapolda, kendaraan dari Kadipaten akan dibelokkan ke kiri menuju Cikijing – Kawali – Ciamis – Tasikmalaya – Malambong (Garut) – Limbangan - Nagrek – Bandung.
Namun, dia mengakui para pengemudi kendaraan tidak mau memilih jalur tersebut. Padahal, jalur itu saat ini kosong.
‘’Tadi malam (Sabtu malam), petugas melaksanakan sistem buka tutup di tol Cikopo, dengan mengalihkan kendaraan ke Padalarang - Cianjur – Puncak – Cisarua – Bogor - tol Jagorawi,’’ terang kapolda.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai kondisi arus balik pada Ahad (3/8), Kapolda mengakui semua jalur mengalami kepadatan. Namun, berdasarkan pantauannya, kepadatan paling parah terjadi di wilayah Ciasem, Kabupaten Subang.