Trailet Pengakut Eskavator Tersangkut di Demarga Bakauheni

Red: Agung Sasongko

Ahad 03 Aug 2014 00:56 WIB

Eskavator tengah melakukan perbaikan jalan. Foto: Antara Eskavator tengah melakukan perbaikan jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Trailer mengangkut eskavator tersangkut di jembatan untuk keluar masuk kendaraan ataupun penumpang (ramp door) KMP Salvatore di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni sehingga ribuan kendaraan roda dua dan empat menumpuk di areal tersebut, Sabtu (2/8) malam.

Dirut Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Prasetyo Bhakti Utomo di Bakauheni, Sabtu (2/8) malam, mengatakan kapal tersebut tidak sesuai standar pelabuhan sehingga bagian "ramp door" terlalu tinggi yang membuat kendaraan tersebut tersangkut bagian bawahnya.

"Seharusnya ada stabilisasi antara 'ramp door' dengan 'mobile bridge' (jembatan mobil) agar posisi jembatan untuk keluar masuk kendaraan tersebut tidak terlalu tinggi," kata dia.

Ia mengatakan belum ada kejadian seperti itu dari kapal-kapal sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya melarang kapal tersebut beroperasi di Bakauheni karena akan merusak "mobile bridge" di dermaga itu. Menurutnya, kapal itu baru beroperasi beberapa hari, karena belum dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan pelabuhan maka akan dihentikan operasinya.

Berdasarkan pantauan, kendaraan bermuatan alat berat itu tersangkut bagian bawahnya dan hingga satu jam baru dapat dievakuasi, sedangkan antrean kendaraan roda dua dan empat terjadi hingga berjam-jam lamanya karena menunggu evakuasi mobil tersebut.

Setengah badan sudah keluar kapal sebagian masih berada di dalam kapal dan tidak dapat maju atau mundur akibat bagian "ramp door" kapal lebih tinggi dari dasar lambung kapal tersebut.

Akibat kejadian itu, akhirnya kapal tersebut hanya mengangkut sepeda motor dan beberapa truk, sedangkan kendaraan pribadi tidak bisa masuk meskipun kapal masih kosong. Pemilik harus merekonstruksi "ramp door-nya" agar kendaraan berat tidak nyangkut.

"Karena jadwal sandar sudah habis, ratusan kendaraan tidak bisa masuk dan jika diteruskan maka akan membuat kapal yang antre di belakangnya terkatung-katung di tengah laut," kata Prasetyo.

Terpopuler