REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Permintaan kue dan makanan sebagai oleh-oleh khas yang dibawa pemudik dari kampung halamannya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat selama momentum Lebaran 2014.
"Ada peningkatan lebih dari 100 persen, terutama kue yang tahan lama dan menjadi makanan khas Jember, seperti suwar-suwir, prol tape, dan terasi," kata pemilik toko oleh-oleh khas Jember "Primadona", Rendra Wirawan, Sabtu (2/8).
Menurut dia, hampir setiap hari tokonya "kebanjiran" pengunjung yang membeli oleh-oleh selama Lebaran, bahkan peningkatan permintaan tersebut sudah terjadi sejak sepekan sebelum Lebaran, karena banyak pemudik yang membawa oleh-oleh tersebut ke kampung halamannya.
"Pembelinya warga yang tinggal di Jember dan pulang ke kampung halamannya atau warga Jember yang kebetulan mudik dengan membawa oleh-oleh tersebut untuk tetangga dan sanak saudaranya yang bukan warga Jember," tuturnya.
Untuk memenuhi tingginya permintaan tersebut, lanjut dia, pihaknya juga harus menambah stok bahan baku untuk membuat kue oleh-oleh khas Jember itu agar tidak kehabisan stok bahan saat permintaan cukup tinggi selama Hari Raya Idul Fitri.
"Suwar-suwir dan prol tape yang menjadi favorit pembeli, sehingga lebih dari 50-100 kemasan per hari yang terjual, sedangkan pada hari biasa maksimal biasanya 20-25 kemasan per hari," katanya.
Rendra memprediksi peningkatan jumlah permintaan oleh-oleh khas Jember itu akan berlangsung hingga H+10 Lebaran 2014 seiring dengan kembalinya pemudik ke tempat perantauannya di luar Kota Tembakau itu.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Anisa, mengaku dirinya sudah memborong sejumlah kue dan makanan khas Jember seperti suwar-suwir, prol tape, terasi, dan edamame untuk sanak saudaranya di Surabaya.
"Terasi dari Puger itu sangat terkenal, sehingga setiap pulang ke Jember, saya tidak akan lupa membeli terasi sebagai oleh-oleh, karena banyak saudara yang pesan sebagai pelengkap sambal," tuturnya.