REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat sejumlah titik kemacetan lalu lintas arus balik mudik di wilayah setempat dipicu oleh tiga persoalan.
"Pertama adalah keberadaan pasar tumpah di sekitar Jalan RE Martadinata, Kecamatan Cikarang Utara," kata Kepala Pos Pengamanan Mudik simpang Sentra Grosir Cikarang, AKP Budi di Cikarang, Sabtu (2/8).
Menurutnya, kemacetan di lokasi itu diakibatkan penyempitan badan jalan akibat sejumlah pedagang kaki lima yang semula terlokalisasi di Pasar Induk Cikarang membuka lapak mereka hingga ke bahu jalan RE Martadinata.
Kemacetan di lokasi itu bisa mencapai tiga kilometer mulai dari simpang SGC hingga ke arah perbatasan Kota Bekasi. Bahkan, pedagang di lokasi itu tidak memindahkan lapak mereka saat aktivitas berdagang telah usai.Dampaknya, kata dia, arus balik yang biasa terjadi pada malam hari juga terhambat keberadaan lapak pedagang.
Hal lainnya yang juga memicu kepadatan arus kendaraan adalah banyaknya pejalan kaki lima yang menyeberang jalan tampa memanfaatkan keberadaan jembatan penyeberangan.
"Saya perhatikan, penyeberang jalan di Jalan RE Martadinata rata-rata setiap detik melintas. Sedikitnya 15 kendaraan yang terhenti akibat satu penyeberang jalan yang melintas," katanya.
Pemicu terakhir, lanjutnya, adalah ulah sejumlah oknum tukang parkir yang membuka pembatas jalan atau titik putar kendaraan secara ilegal.
"Biasanya oknum tersebut hanya mencari uang recehan dari setiap pengemudi yang memanfaatkan putaran tersebut," katanya.