KAI Perpanjang Masa Operasional Kereta Lebaran

Red: Taufik Rachman

Sabtu 02 Aug 2014 17:50 WIB

Kereta Ekonomi (ilustrasi) Kereta Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--PT Kereta Api Indonesia memperpanjang masa operasional KA tambahan Lebaran khusus untuk KA kelas komersial yang meliputi eksekutif, bisnis, dan ekonomi komersial.

"Awalnya, KA-KA tambahan Lebaran hanya akan dijalankan H+7 Lebaran atau Selasa (5/8). Namun karena tingginya permintaan tiket dari masyarakat, PT KAI memutuskan memperpanjang perjalanan KA tambahan Lebaran hingga H+12 Lebaran atau Minggu (10/8)," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu.

Menurut dia, tingginya minat masyarakat menggunakan jasa kereta api itu terlihat dari masih ramainya pemudik yang datang hingga H+4 Lebaran atau Sabtu.

Berdasarkan data "Rail Ticket System (RTS)", kata dia, jumlah pemudik yang turun di Stasiun Besar Purwokerto pada H+4 Lebaran masih cukup tinggi, yakni 3.116 orang.

"Kondisi tersebut juga terlihat di Stasiun Kutoarjo, jumlah pemudik yang turun mencapai 2.104 orang. Secara keseluruhan, jumlah pemudik yang turun di stasiun-stasiun Daop 5 Purwokerto pada H+4 Lebaran sebanyak 8.626 orang," katanya.

Surono mengatakan bahwa KA-KA tambahan Lebaran kelas komersial yang akan diperpanjang masa operasinya hingga H+12 Lebaran, yakni KA Gajayana Lebaran (Malang-Gambir pergi pulang), KA Argo Dwipangga Lebaran (Solo-Gambir pp), KA Lodaya Malam Lebaran (Solo-Bandung pp), KA Lodaya Pagi Lebaran (Bandung-Solo pp), KA Jaka Tingkir (Purwosari-Pasarsenen pp), dan KA Kutojaya Pagi Lebaran (Kutoarjo-Pasarsenen pp).

Khusus pengoperasian KA Sawunggalih Lebaran jurusan Kutoarjo-Pasarsenen pp yang merupakan kelas ekonomi komersial, kata dia, hanya akan diperpanjang hingga H+10 Lebaran atau Jumat (8/8).

"Perpanjangan masa operasional KA tambahan Lebaran kelas komersial ini diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan masyarakat akan transportasi darat yang nyaman, aman, dan cepat untuk perjalanan mudik dan balik selama masa Lebaran 2014," katanya.

Dia mengimbau calon penumpang KA yang telah memiliki tiket untuk memperhatikan jadwal keberangkatan kereta yang akan ditumpanginya.

Menurut dia, hal itu disebabkan selama 14 hari masa angkutan Lebaran sejak H-10 Lebaran atau Jumat (18/7) hingga H+3 Lebaran atau Jumat (1/8), di Stasiun Besar Purwokerto tercatat 174 calon penumpang yang ketinggalan kereta api.

"Mereka tertinggal karena datang di stasiun saat kereta apinya sudah berangkat," katanya.

Ia mengatakan bahwa seluruh tiket dari calon penumpang yang tertinggal tersebut dinyatakan hangus karena kesalahan mereka.

Menurut dia, tiket tersebut dinyatakan hangus dan tempat duduknya tidak dapat dijual lagi, sehingga tetap dibiarkan kosong.

"Berdasarkan data, jumlah calon penumpang yang tertinggal paling banyak adalah dari KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember, yakni sebanyak 62 orang. KA Logawa sejak pergantian jadwal baru pada 1 Juni 2014, jam keberangkatannya dari Stasiun Besar Purwokerto maju lebih awal 20 menit, yakni dari pukul 06.00 WIB menjadi pukul 05.40 WIB," katanya.

Selain calon penumpang tertinggal, kata dia, selama 14 hari angkutan Lebaran di Stasiun Besar Purwokerto tercatat 23 calon penumpang dinyatakan hangus tiketnya karena salah tanggal keberangkatan.

"Jumlah terbanyak tiket salah tanggal terdapat pada KA Bima jurusan Surabaya-Gambir sebanyak 14 penumpang dan KA Purwojaya Lebaran jurusan Cilacap/Purwokerto-Gambir sebanyak lima penumpang," katanya.

Terpopuler