Arus Balik ke Surabaya Sudah Terlihat

Red: Bilal Ramadhan

Sabtu 02 Aug 2014 04:45 WIB

Arus Balik: Kemacetan cukup parah terjadi saat arus balik di Jl Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (11/8). Selain akibat tingginya volume kendaraan kemacetan juga terjadi karena ulah para pengendara yang kurang sabar. Foto: Republika/Edi Yusuf Arus Balik: Kemacetan cukup parah terjadi saat arus balik di Jl Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (11/8). Selain akibat tingginya volume kendaraan kemacetan juga terjadi karena ulah para pengendara yang kurang sabar.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Arus balik (milir) dari Jember ke Surabaya tampak mulai ramai, baik kendaraan roda dua maupun roda empat serta kendaraan umum.

"Sekarang tidak ada bus yang kosong, karena masyarakat sepertinya sudah banyak yang kembali ke Surabaya," ujar kernet bus Jember-Surabaya, Amin, Jumat malam.

Ungkapan Amin itu didukung fakta banyaknya penumpang bus yang berdiri di sepanjang jalan, karena tidak ada bus yang bisa mengangkutnya, sebab isinya selalu penuh. Penumpang yang berdiri di sepanjang jalan itu antara lain terlihat di Tanggul, Jember dan Jatiroto, Lumajang, namun arus milir (balik ke hilir) dengan kendaraan roda dua belum banyak terlihat.

Selain itu, jalur Jember-Surabaya terlihat padat, bahkan di kawasan Klakah, Lumajang tampak kemacetan arus lalu lintas, akibat banyaknya kendaraan yang melintas. Pewarta Antara melaporkan arus lalu lintas terlihat lancar selepas Probolinggo hingga Surabaya, namun tetap padat karena mobil pribadi dengan pelat nomer L (Surabaya), N (Malang-Pasuruan), W (Sidoarjo-Mojokerto-Jombang), dan DK (Bali) juga banyak terlihat di jalanan.

Banyaknya masyarakat yang kembali ke Surabaya dari kawasan Jember, Lumajang, dan sekitarnya itu juga tercatat dengan jumlah pemilir dari Jember yang melebihi 7.000-an. "Padahal, jumlah pemudik dari Surabaya ke Jember (menjelang lebaran) hanya berkisar 5.000-an, tapi pemudik memang tidak sebanyak dulu, karena banyak mudik gratis atau mudik dengan motor, tapi pemilir dari Jember lebih banyak," kata Kepala Terminal Tawangalun, Jember, Samson.

Ia mencontohkan pemilir (penumpang balik ke hilir) pada H2 (29/7) mencapai 7.330 orang dengan 248 bus dan pemilir pada H+1 (30/7) mencapai 7.104 0rang dengan 266 bus, sedangkan H+2 (31/7) juga diperkirakan masih berkisar 7.000-an.

"Padahal, arus mudik paling banyak terjadi pada H-2 (26/7) dengan jumlah pemudik sebanyak 5.486 orang, lalu pemudik pada H-3 (25/7) juga hanya sebanyak 5.113 orang," katanya.

Ia menambahkan puncak arus milir diperkirakan terjadi pada Sabtu (2/8) malam atau Minggu (3/8) pagi hingga Senin (4/8), namun arus milir sudah terjadi mulai Jumat (1/8) malam, karena anak sekolah akan memulai tahun ajaran baru pada Senin (4/8).

Terpopuler