REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN-- Arus balik lebaran mulai terasa mengalami peningkatan drastis. Memasuki H+4 lebaran, kondisi terminal baru di Desa Buntalan, Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, terjadi lonjakan penumpang. Mulai Jum'at (1/8), ribuan calon penumpang menunggu bus yang mengantar ke Jakarta, Bandung dan sekitarnya.
Kebanyakan pemudik bekerja di perusahaan. Dengan harapan, begitu mendapat tiket bus tiba ke tempat tujuan, Sabtu (2/8) malam atau pagi. Mereka bisa istirahat sehari, Ahad (3/8). Sehingga bisa bekerja pada hari pertama, Senin (4/8).
''Saya ke Terminal Klaten untuk kakak. Dia mau kembali ke Cikarang. Sebab, dia Senin mulai masuk kerja. Mudah-mudahan mendapat tiket bus,'' ujar Bambang Wahyano (25), warga Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
Sukiman (57 tahun), sopir bus Gajah Mulia Sejahtera, mengatakan, kebanyakan pemudik yang balik memiliki tujuan ke Jakarta dan sekitarnya. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penumpang bus pada arus balik tahun ini tak ada perbedaan.
Jumlah penumpang bus hampir sama, seperti lebaran tahun lalu. Tapi, untuk tingkat kondisi kemacetan, tahun ini yang paling parah. Gara-gara jembatan Comal di Pemalang, arus lalu-lintas menumpuk dijalur Pantura,'' kata sopir bus jurusan Jakarta – Klaten ini.
Sopir asal Kabupaten Wonogiri itu, mengaku, untuk menempuh perjalanan ke Jakarta menghabiskan tiga kali lipat dibanding hari biasa. Soalnya, untuk hari biasa, bisa mencapai 12 jam. "Karena arus lalu lintas yang macet. Musim lebaran ini bisa menempuh 34 jam. Imbasnya, bahan kabar solar boros'' jelas Sukiman.