Gelombang Besar, Dua Kapal Gagal Berangkat Ke Pulau Bawean

Rep: c60 / Red: Hazliansyah

Jumat 01 Aug 2014 22:00 WIB

Kapal Feri, sarana angkutan antarpulau Foto: ADHIEGRAPHY.BLOGSPOT.COM Kapal Feri, sarana angkutan antarpulau

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Hingga H+3, arus mudik dari Pelabuhan Gresik ke Pelabuhan Bawean masih padat. Namun sayangnya, dua kapal tidak beroperasi karena tingginya gelombang di Selat Jawa. Sehingga mengakibatkan ratusan pemudik menumpuk di satu kapal.

PT Angkutan Danau Sungai dan Penyeberangan Cabang Gresik menyatakan hanya satu kapal yang berangkat ke Pulau Bawean. 

"Kapal Bahari dan Natuna tidak berani karena gelombang tinggi," ujar pegawai ASDP Gresik Kepada Republika, di Pelabuhan Gresik, Jumat (1/8).

Dodot menyatakan, gelombang air laut di Selat Jawa mencapai 2,5 meter. Sehingga kapal yang bisa beroperasi hanya satu kapal Fery. 

Dodot menyatakan, kapasitas asal kapal Fery adalah empat ratus jiwa. Namun karena tidak adanya kapal lain, PT ASDP Gresik memperbanyak penumpang yang menyeberang. 

Untuk menempuh perjalanan dari pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean, kapal Fery membutuhkan waktu sekitar sembilan jam. Berbeda dengan kapal lain seperti Express Bahari yang hanya membutuhkan waktu tiga jam untuk menempuh jarak tersebut. 

Karena perbedaan waktu yang cukup jauh, masyarakat Bawean lebih cenderung memilih kapal cepat, dari pada yang lama. 

"Kalau beroperasi, bisa sepi kapal Fery-nya," ujar salah seorang pengurus ASDP. 

 

Terpopuler