REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Puncak arus balik Idul Fitri 1435 H diprediksi terjadi Sabtu (2/8). Kepala Divisi Operasi Bandara Halim Perdanakusuma Ibut Astono mengatakan, pihaknya telah siap menghadapi puncak arus balik.

“Persiapannya sama seperti hari-hari sebelumnya, kita fokus pada arrival. Kita menyiapkan moda transportasi darat seperti taxi, shuttle bus, travel, sehingga penumpang yang tiba di Bandara Halim Perdanakusuma tidak kesulitan.” kata Ibut saat dihubungi ROL, Jumat (1/8)

Ibut mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai perlengkapan dan fasilitas untuk menyambut kedatangan para penumpang arus balik, seperti toilet, water contain, troli, dan sebagainya. Para petugas ground handling juga telah dikoordinasi untuk memberikan fasilitas bagasi dengan cepat, sehingga tidak melampaui standar pelayanan.

“Kita juga melakukan koordinasi dengan Pertamina untuk masalah fuel supply. Dari posko juga kita rutin melakukan cek fasilitas pelayanan.” kata Ibud.

Menurut Ibut, destinasi tertinggi untuk tahun ini dari Bandara Halim Perdanakusuma adalah ke kota-kota besar di Indonesia seperti Yogyakarta, Surabaya, Palembang, dan Malang. Ibut mengatakan, hampir tidak ada hambatan selama arus mudik dan arus balik. Namun, beberapa petugas kebersihan tidak hadir pada H1 dan H2.

“Sehingga jumlah Cleaning Service kurang. Jadi bos-bos turun juga turun langsung, bersama dengan para cleaning service ikut bersih-bersih.” kata Ibud. “Sebenarnya sudah ada jadwal, tapi mungkin sebagian ada yang ingin berlebaran dengan keluarga.” tambah dia.

Menghadapi puncak arus pada Sabtu atau Ahad nanti, Ibut berpesan agar penumpang yang akan meninggalkan Bandara Halim Perdanakusuma mengecek dengan benar barang-barang mereka agar tidak tertinggal. Ibut menceritakan, dalam beberapa hari ini petugas posko menemukan adanya beberapa barang yang tertinggal. Barang-barang tersebut telah diamankan dan diserahkan ke airline.

 Jadi kalau ada yang barang-barangnya tertinggal, silakan cek ke bagian lost and found di airline.” kata dia.