Antrean Kendaraan Merayap dari Rajapolah Hingga Lingkar Nagreg

Rep: c61/ Red: Maman Sudiaman

Kamis 31 Jul 2014 19:47 WIB

 Petugas Polisi menolong pengendara motor yang terjatuh di Jalan Cagak Nagreg, Kabupaten Bandung, Ahad(27/7). (foto : Septianjar Muharam) Petugas Polisi menolong pengendara motor yang terjatuh di Jalan Cagak Nagreg, Kabupaten Bandung, Ahad(27/7). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -– Kepadatan arus lalu lintas pada H+4 liburan Lebaran kian padat. Terpantau hingga siang ini pemudik di Jalur Gentong padat merayap, hingga Rajapolah. Kepadatan tersebut selain adanya arus balik juga karena masih banyak pelancong yang masih bertamasya.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP, Noffan Widyayoko SIK mengatakan arus kendaraan pemudik di jalur Gentong-Rajapolah sudah mulai padat sejak H+2. “ Kemacetan hari ini lebih parah ketimbang kemarin," ujar Noffan, Rabu (31/7).

Menurut Noffan sejak Hari Raya Lebaran kemarin, kendaraan pemudik melintas secara bergerombol. Namun, sepanjang hari ini pemudik  nyaris mengalir tanpa putus, hingga menyebabkan kepadatan arus terjadi.

Pantauan Republika, kepadatan arus kendaraan pemudik terjadi di Gentong dengan jalur yang menurun dan menikung dari arah Bandung, titik persimpangan Pamoyanan, Ciawi dan Rajapolah. Hal itu akibat kendaraan kerap berhenti (untuk berbelok) hingga kendaraan di belakangnya ikut mengantre.  Selain itu kemacetan juga terjadi dua arah. Lantaran banyak pelancong luar Tasikmalaya yang hendak berlibur.

Rustani (42 tahun), pemudik asal Ciamis mengaku memerlukan waktu lebih dari lima jam untuk melajukan kendaraannya dari Alun-alun Ciamis hingga Jalur Gentong di Kadipaten. Padahal, kata Rustani jalur tersebut biasanya dilaluinya kurang dari  tiga jam.

"Saya berharap petugas dapat mengawal arus balik pemudik. Seperti saat arus mudik," tutur Rustani saat ditemui di rest area Kadipaten. Harap tukang ojek itu.

Terpopuler