Masuki Syawal, Realisasikan Amalan Ramadhan

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko

Kamis 31 Jul 2014 17:48 WIB

Anak-anak melakukan pawai obor saat malam takbir di Jalan Matraman, Jakarta Timur,Ahad (27/7). Pawai tersebut dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H dan tabuh beduk dan menyalakan kembang api sebagai hari kemenangan bagi umat Islam. Foto: Republika/Yasin Habibi Anak-anak melakukan pawai obor saat malam takbir di Jalan Matraman, Jakarta Timur,Ahad (27/7). Pawai tersebut dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H dan tabuh beduk dan menyalakan kembang api sebagai hari kemenangan bagi umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan merupakan babak penyucian diri. Selanjutnya, setipa Muslim diharapkan menjaga berkah Ramadhan hingga sebelas bulan berikutnya.

Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI), Imam Ad-Daruquthni mengatakan Ramadhan berarti membakar, proses pembersihan dan pembakaran. "Sebulan penuh kita melakukan puasa, dan amal ibadah lain guna memperoleh kemenangan," kata dia.

Itu sebabnya, kata dia, memasuki bulan Syawal setiap Muslim harus dapat menjaga amanah untuk selalu menjalankan ketakwaan dan keistikomahan atas amalan yang telah rutin dilakukan selama Ramadhan. Amanah, lanjut dia, merupakan realisasi iman. Ia berkaitan dengan seluruh sendi kehidupan seperti penegakan hukum, kebijakan dan keadilan baik dalam lingkup kecil hingga dalam lingkup bernegara.

“Puasa merupakan bentuk bantuan Allah agar kita menjaga amanah,” katanya.

Ketika Idul Fitri terlewati, lanjut dia, yang mesti dilakukan adalah merealisasikan amalan Ramadhan. Ia mencontohkan, pelaksanaan dalam menjaga amanah iman misalnya dengan menjaga empati sosial, yakni peduli terhadap sesame manusia dengan selalu berbagi.

 

Terpopuler