REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Rabu (30/7) atau H+1 Lebaran, jumlah pemudik meninggal dunia mencapai 400 orang. Jumlah korban tewas tersebut merupakan akumulasi dari 1.817 kejadian kecelakaan selama arus mudik dan balik 2014.
Ketua Harian Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Sudirman Lambali menjelaskan, dibandingkan 2013, telah terjadi penurunan, baik dari angka kecelakaan maupun jumlah korban. Sudirman menerangkan, tahun lalu, dalam jangka waktu yang sama, terjadi 2595 keecelakaan dengan 471 korban.
"Kejadian kecelakaan berkurang 30 persen, sementara korban jiwa berkurang 15 persen," kata Sudirman ketika dijumpai di kantor Kementrian Perhubungan, Jakarta Pusat, Kamis (31/7).
Sudirman lanjut menjelaskan, dua faktor menjadi latar belakang penurunan angka kecelakaan dan jumlah korban. Pertama, menurut dia, adalah meningkatnya kesadaran masyarakat, sehingga cenderung menghindari perjalanan mudik bersiko.
Dari data kecelakaan yang dihimpun, Sudirman menggarisbawahi beberapa hal menarik. Misalnya, menurut dia, salah satu penyumbang terbesar jumlah korban jiwa terjadi pada Hari Lebaran atau H1. "56 orang tewas pada Hari Lebaran, sementara angka tertinggi saja, pada H-4 hanya 57," kata dia.
Sudirman berasumsi, pada Hari Lebaran, sepertinya orang-orang lebih ceroboh dalam berkendara. "Kecelakaan tidak hanya terjadi di jalur mudik, tetapi juga di desa-desa," ujar Sudirman.