REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Ribuan peziarah dari berbagai daerah memadati kawasan Banten Lama untuk berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin selama liburan Lebaran 2014. Berdasarkan pantauan, para peziarah memadati kawasan Banten Lama sejak pagi hingga sore hari.
Mereka yang datang ke tempat itu, tidak hanya dari pelosok wilayah Provinsi Banten, tapi juga dari berbagai kota di luar Banten, seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung, bahkan ada yang dari Pulau Sumatra. Mereka, selain berziarah ke makam Sultan Hasanudin juga mendatangi museum situs purbakala yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Agung Banten Lama.
Sebagian besar peziarah datang ke Banten Lama bersama rombongan dan anggota keluarga. Muhamad Abduh, warga Rangkasbitung, mengaku secara rutin, setelah tiga hari Lebaran, mendatangi kawasan Banten Lama untuk mengenang perjuangan Sultan Maulana Hasanudin sebagai penyebar agama Islam di Tanah Air.
Selain itu, ia juga melihat museum kepurbakalaan pada abad 16 sebagai peninggalan sejarah Sultan Maulana Hasanudin.
Pada kesempatan itu, dia melihat-lihat koleksi yang dipajang sebagai bukti sejarah di tempat itu. Saat itu, kata dia, masyarakat Banten menggunakan beragam jenis senjata , gerabah, keramik, dan juga koin mata uang kuno.
"Kami mendatangi kawasan Banten Lama ini, selain bisa ziarah juga menambah pengetahuan," katanya. Samsul, peziarah yang warga Lampung itu, mengaku datang ke tempat tersebut bersama anggota keluarga untuk berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin.
Ziarah ke Banten Lama, katanya, tradisi yang sudah lama dilakukannya bersama keluarga. "Saya asli Banten, namun tinggal di Lampung. Jadi, melakukan ziarah sudah menjadi tradisi keluarga," ujarnya.
Salah seorang pengelola Masjid Agung Banten, Tubagus Abbas, mengatakan bangunan Masjid Agung berusia ratusan tahun. Masjid itu didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin dan hingga saat ini bangunan tersebut masih kokoh. Sultan Maulana Hasanudin adalah putra Sunan Gunung Jati. Makamnya hingga saat ini selalu ramai dikunjungi para peziarah, setiap Idul Fitri dan Ramadhan.
"Kami perkirakan jumlah pengunjung pada H+3 mencapai 20 ribu orang, sehingga terlihat saling berdesakan-desakan di sekitar masjid," katanya.