Penghasilan Penyewa Ban Jutaan Per Hari

Rep: C60 / Red: Djibril Muhammad

Rabu 30 Jul 2014 19:49 WIB

Hari kedua Idul Fitri 1433 H, warga Kota Bandung dan luar memanfaatkan momentum liburan dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata yang berada di Kota Bandung. Foto: Republika/Prayogi Hari kedua Idul Fitri 1433 H, warga Kota Bandung dan luar memanfaatkan momentum liburan dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata yang berada di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, PULO MERAK -- Bagi seluruh masyarakat Indonesia, musim liburan adalah musim yang sangat ditunggu. Semua orang, tanpa memandang profesi mengharapkan liburan.

Bagi pelancong, musim liburan adalah waktu untuki membelanjakan 'buah' dari kerja keras. Namun bagi pedagang di area tempat wisata, musim tersebut adalah musim untuk meraup keuntungan besar.

Begitulah falsafah Mat Liyas, salah seorang penyewa ban bekas di Pantai Kelapa Tujuh, Pulo Merak, Cilegon, Banten. Pekerja di salah satu perusahaan konstruksi berubah menjadi penyewa ban bekas yaang biasa digunakan pelancong untuk berenang.

Dalam sehari, Liyas bisa menghasilkan uang yang tidak sedikit. "Kemarin saya dapat, Rp 1.3 juta," ujar dia kepada Republika, di Pantai Kelapa Tujuh, Cilegon, Rabu (30/7).

Bagi sebagian besar orang Indonesia, berpenghasilan satu juta lebih di dalam sehari bisa diibaratkan kejatuhan bulan. Bagaimana tidak, Upah Minimum Kota (UMK) Cilegon saja, dalam sebulan sebesar Rp 2,4 juta. Sementara, Liyas dapat menembus angka tersebut hanya dalam kurun waktu dua hari.

Untuk meraup hasil tersebut pria asal Suralaya, Pulo Merak itu meyediakan 129 buah ban bekas, mulai dari ukuran kecil, sedang dan besar. Dia mengaku mendapatkan ban bekas tersebut dari bengkel tambal ban dengan harga yang murah.

"Ban bekas besar Rp 80-90, ukuran tanggung-tanggung 20-25 ribu dan ukuran kecil 10-15 ribu," ujar dia.

Agar tidak tertukar, masing-masing pemilik ban menandai ban mereka menggunakan cat. Liyas menandai ban miliknya dengan cat merah berbentuk segi empat. Sementara ban milik temannya memiliki ciri yang khas.

Dalam menjalankan bisnis tersebut Liyas tidak sendiri, dia hanyalah salah seorang di antara 20-an orang yang menyewakan ban untuk mandi di pantai Kelapa Tujuh.

Saat musim lebaran seperti saat ini pantai Kelapa Tujuh ini dipenuhi ribuan pengunjung baik dari Provinsi Banten hingga daerah lain seperti Jakarta, Bogor, dan Depok.

Terpopuler