Tukang Cukur di Jeddah Naikkan Tarif Selama Libur Lebaran

Rep: mgrol25/ Red: Agung Sasongko

Rabu 30 Jul 2014 06:39 WIB

Potong rambut (ilustrasi) Foto: Republika/Musiron Potong rambut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Sebanyak 3500 tukang cukur di Jeddah menaikkan harga dua kali lipat saat Idul Fitri. Banyaknya pelanggan membuat para tukang cukur yang umumnya dari Turki, Maroko, Tunisia, dan Asia ini bekerja lebih ekstra.

Pelayanan dari tukang cukur non-Arab dianggap lebih memuaskan, sehingga para tukang cukur memasang bendera negara mereka di muka pintu. Tak ayal, masyarakat kerap menemukan banyak tukang cukur yang menyesuaikan pembayaran sesuai dengan kewarganegaraan pelanggannya.

Saat ini, tukang-tukang cukur ini umumnya menyewa pekerja lepas agar dapat melayani  pelanggan sebanyak mungkin. Dilansir dari Arab News, (30/7), Saeed Mohammed, tukang cukur  Maroko, bahkan tidak menerima booking supaya dapat memperlakukan pelanggan dengan merata.

Selama Idul Fitri, biaya perawatan rambut mencapai SR50, sementara perawatan jenggot sebesar SR25. Padahal umumnya biaya jenggot hanya sekira SR15 atau SR10 pada hari-hari biasa. "Ini adalah musim yang sibuk untuk tukang cukur, karena warga Saudi tergantung pada kami karena tidak terbiasa mencukur sendiri," kata Mohammed.

Mohammed menuturkan, tidak ada aturan khusus yang membatasi kenaikan harga. Ia pun bemul menemukan pelanggan yang menanyakan alasan kenaikan harga. Uang lebih ini dipakai sebagai belanja Idul Fitri karena mereka harus beroperasi selama 24 jam.

Direktur Media Center di Kantor Walikota Jeddah, Sami Al-Ghamdi, mengatakan layanan  tukang cukur dan harga tidak menjadi perhatian pemerintah kota. Menurutnya, kenaikan harus terkait faktor lokasi, alat-alat yang dipakai, keterampilan, layanan, dan reputasi tukang cukur bersangkutan.

Terpopuler