REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan wisatawan di objek wisata pantai selatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tersenngat ubur-ubur, meski petugas SAR telah memasang pengumuman. Ketua SAR Satlimas Pantai Baron, Marjono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan ada 23 pengunjung yang disengat ubur-ubur.
"Sebagian besar wisatawan yang berada di Pantai Kukup ada sebanyak 14 orang. Pantai Sepanjang ada tujuh orang, sedangkan Pantai Gesing dan Krakal ada masing-masing orang. Sampai malam ini ada 23 orang yang terkena sengatan," kata Marjono.
Dia meminta wisatawan untuk mewaspadai serangan ubur-ubur karena saat Juli sampai September sedang musim ubur-ubur. Namun saat ini tidak sebanyak tahun lalu. "Ubur-ubur banyak pada saat musim dingin seperti saat ini. Musim ini tidak sebanyak tahun lalu kemungkinan karena adanya hujan yang sempat turun selama dua hari," katanya.
Dia mengatakan, selama liburan 2013 wisatawan yang terkena serangan ubur-ubur mencapai 503 orang.
Marjono berharap tahun ini tidak sebanyak tahun lalu, karena sudah diantisipasi dengan pemasangan rambu peringatan kepada masyarakat.
"Semoga tidak sebanyak tahun lalu, tetapi informasi dari nelayan ditengah laut sudah banyak ubur-ubur," katanya.
Koordinator SAR Satlimas Pos Baron Wilayah Pantai Kukup, Bendi Sugiyanto, menambahkan, dari 14 orang yang terkena sengatan ubur-ubur sebagian besar anak-anak. Dia menduga karena tidaktahuan. "Sebagian besar anak-anak berusia 3,5 tahun sampai 9 tahun," katanya.
Dia mengatakan mereka yang tersengat merasa gatal-gatal dan nyeri disekitar area yang terkena sengatan. Namun demikian jika ada yang tidak tahan sampai sesak nafas. "Langkah pertama kami memberikan pertolongan dengan menyemprotkan asam cuka atau alkohol dibagian yang sakit. Setelah itu, kami menyarankan kepada korban untuk minum kopi pahit," katanya.
Selain ubur-ubur, wisatawan diimbau untuk mewaspadai bulu babi karena ada satu wisatawan terkena sengatan bulu babi saat bermain air di pantai sepanjang.