REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR –- Umat Islam di Asia merayakan Idul Fitri di tengah tragedi jatuhnya pesawat MH17 dan konflik di Gaza serta Pakistan. Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam pesan Idul Fitri-nya mengatakan saat ini dunia Islam sedang berduka.
“Ratusan orang meninggal dunia setiap harinya di negara-negara Islam,” kata dia menyoroti penderitaan rakyat di Gaza, seperti dilansir Times of India, Selasa (29/7).
“Masyarakat Afghanistan sedih dengan situasi yang dialami warga di Gaza, Palestina. Mereka dibunuh dengan kejam siang dan malam. Kami mendoakan kedamaian, stabilitas, pembangunan, dan kebahagiaan bagi mereka.”
Perayaan Idul Fitri di Malaysia yang mayoritas Muslim juga diredam. Para pejabat pemerintah membatalkan perayaan untuk masyarakat, menyusul jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina timur 17 Juli lalu. Dua pesawat lain, TransAsia Airways di Taiwan dan Air Algerie di Mali juga jatuh pekan lalu. Misteri pesawat MH370 yang hilang Maret lalu juga belum terpecahkan hingga saat ini.
Dalam pesan Idul Fitri yang disiarkan Ahad (27/7) lalu, Perdana Mentri Malaysia Najib Razak mengungkapkan kesedihan, simpati, dan duka cita mendalam untuk keluarga korban MH17 dan MH370.
Putri kepala pramugari Dora Shahila Kassim, Diyana Yazeera mem-posting twit-nya Ahad malam bahwa Idul Fitri tahun ini tidak akan sama. “Ibu, Raya tahun ini dan yang akan datang, tidak akan raya. Aku tidak akan merayakannya denganmu,” kata dia. “Berhenti memintaku untuk tabah. Itu sangat sulit.”
Di Indonesia, negara dengan jumlah Muslim terbanyak di dunia kejadian serupa juga terjadi. Di hari Idul Fitri, keluarga penumpang pesawat MH17 Ninik Yuriani menyiapkan penerbangan mereka ke Amsterdam, tempat jenazah korban diidentifikasi.
“Apa yang seharusnya membahagiakan berubah menjadi duka mendalam,” kata adik perempuan Ninik, Enny Nuraheni (54) kepada AFP. “Kita tidak bisa merencanakan apa yang kita harapkan, tapi semua adalah kuasa Tuhan.”
Ninik (57) tinggal di Amsterdam. Dia berencana terbang ke Jakarta dan melanjutkan ke kampung kecilnya di Jawa Tengah untuk merayakan Lebaran dengan keluarga. Namun, pesawat yang ia tumpangi jatuh terkena roket di Ukraina Timur.
Di barat daya kota Bannu, Pakistan, sebagian besar masyarakat terusir dari rumah mereka dalam operasi militer terhadap gerilyawan Taliban. Peristiwa ini menyebabkan 3.000 orang melarikan diri dan merayakan Idul Fitri di pengungsian.