Presiden Bangladesh Ucapkan Selamat Idul Fitri

Red: Bilal Ramadhan

Selasa 29 Jul 2014 11:00 WIB

Bangladesh President Abdul Hamid (left) administers the oath to Bangladeshi Prime Minister Sheikh Hasina (right) during her swearing in ceremony in Dhaka, Bangladesh, Sunday, Jan. 12, 2014. Foto: AP Bangladesh President Abdul Hamid (left) administers the oath to Bangladeshi Prime Minister Sheikh Hasina (right) during her swearing in ceremony in Dhaka, Bangladesh, Sunday, Jan. 12, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA-- Umat Muslim Bangladesh siap merayakan Idul Fitri --yang menandai berakhirnya Bulan Suci Ramadhan pada Selasa-- sebab hilal terlihat di negeri itu pada Senin petang.

Komite Rukyat Hilal Nasional Bangladesh mengambil keputusan itu dalam pertemuan setelah mempertimbangkan keterangan bahwa hilal penanda datangnya Bulan Syawal terlihat di berbagai tempat di negeri tersebut pada Senin petang.

Pertemuan tersebut memutuskan bhawa satu Syawal 1435 Hijriyah dimulai pada Selasa. Oleh karena itu, Idul Fitri dirayakan di seluruh negeri tersebut sehubungan dengan berakhirnya Bulan Suci Ramadhan.

Setelah satu bulan berpuasa, umat Muslim di seluruh Bangladesh mengharapkan ridho Allah serta kedamaian, kemajuan dan kemakmuran saat dan setelah Idul Fitri. Shalat Id pertama diselenggarakan di Ibu Kota Bangladesh pada pukul 08.30 waktu setempat.

Presiden Abdul Hamid, Perdana Menteri Sheikh Hasina Wajeed dan mantan perdana menteri Begum Khaleda Zia menyampaikan ucapan selamat Idul fitri kepada warga Bangladesh dalam pesan terpisah, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Pemerintah sebelumnya mengumumkan 28, 29 dan 31 Juli sebagai hari libur umum sehubungan dengan Idul Fitri. Pemerintah Kota Dhaka hampir menyelesaikan pekerjaan lapangan untuk mempersiapkan tempat Shalat Id di Dhaka, tempat presiden negeri itu, banyak menteri dan pejabat senior pemerintah diperkirakan menunaikan Shalat Id bersama rakyat.

Makanan khas, menurut laporan, direncanakan dihidangkan di rumah sakit, penjara, pusat kesejahteraan milik pemerintah dan tempat penampungan anak-anak, orang dengan kebutuhan khusus dan orang miskin.

Terpopuler