REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK, SUMBAR -- Pedagang mainan anak-anak di Kota Simpang Ampek, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pada liburan Idul Fitri 1435 Hijriah meraup keuntungan lebih banyak dengan peningkatan pembeli, dibandingkan saat hari biasa.
Berdasarkan pantauan di Simpang Ampek, Selasa, ratusan pedagang mainan memadati ruas jalan sekitar bundaran Simpang Ampek sampai kawasan Jambak dan Simpang Tiga.
Para pedagang aneka mainan itu, selain menggelar dagangannya dengan karpet juga ada yang mendirikan tenda.
"Kita bersyukur karena pembeli mulai banyak. Kemungkinan pada hari kedua dan ketiga Lebaran, pembeli akan semakin bertambah," kata salah seorang pedagang mainan anak-anak, Yatno.
Ia mengaku tidak berjualan mainan setiap hari, akan tetapi hanya saat Lebaran, baik Idul Fitri maupun pada Idul Adha.
Aneka mainan anak yang dijual, seperti sejenis senapan, pistol, mobil-mobilan, boneka, dan gasing dengan harga bervariasi, termurah Rp 3.000 hingga termahal Rp 150.000.
Untuk mainan pistol harga jualnya mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 35.000, sedangkan jenis senapan Rp 15.000 hingga Rp 75.000 per pucuk, sedangkan mobil-mobilan dari Rp 10.000 hingga Rp 150.000.
Aneka mainan yang dijualnya serta pedagang lainnya, katanya, kulakan dari Bukittinggi dan Bengkulu serta sebagian lainnya didatangkan dari Pekanbaru dan Payakumbuh.
"Usaha ini kita lakukan mulai dari hari pertama Lebaran hingga keempat. Mudah-mudahan dagangan kami habis semua," kata dia.
Salah seorang pembeli yang warga Padang Tujub, Robi (12), mengaku datang ke Pasar Simpang Ampek untuk membeli mainan pistol-pistolan.
Ia mengaku teman sebanyanya setiap Lebaran selalu mengajaknya untuk bermain perang-perangan. "Setiap Lebaran kami beli pistol atau senapan untuk main perang-perangan dengan kawan-kawan di dekat rumah," katanya.