REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Hingga malam hari lebaran malam hari, ribuan pemudik masih memadati pelabuhan Merak. Sedari pagi hari, usai shalat Idul Fitri, pemudik berangsur memadati Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni.
Pada hari lebaran, pemudik didominasi oleh kendaraan pribadi baik roda empat atau roda dua. Dalam pantauan Republika, Pelabuhan Merak dipenuhi pemudik kendaraan yang hendak menyeberang sejak jam 09.00 wib.
"Kebanyakan pemudik lokal," ujar salah seorang penjaga kepada Republika, di area Pelabuhan Merak, Senin (28/7).
Pemudik lokal merupakan jenis pemudik yang tinggal di sekitar Pelabuhan Merak hingga Cilegon. Mereka mudik pada hari lebaran karena enggan berdesakan saat puncak arus mudik.
Andi, salah seorang pemudik asal Cilegon menyatakan, hendak menuju rumah mertuanya di Lampung Selatan. Dia bersama istri dan anaknya yang masih kecil sengaja mudik setelah Shalat Id di rumah bersama keluarganya.
"Shalat Id di rumah dulu, baru pulang ke rumah istri," ujar Andi. Bersama keluarga kecilnya dia memilih naik seperda motor, karena alasan efisien. Bagi pemudik lokal yang hanya berjarak dekat, mudik pada hari lebaran menjadi pilihan bagi mereka.
Tidak hanya pengendara kendaraan pribadi, namun pemudik pejalan kaki juga masih banyak berdatangan. Dari arah terminal, para pemudik terus berdatangan hingga malam hari.