Sentra Batik Trusmi Cirebon Diserbu Pemudik

Rep: c85/ Red: M Akbar

Senin 28 Jul 2014 21:25 WIB

Batik Cirebonan Foto: Antara/Agus Bebeng Batik Cirebonan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Kawasan tua "Terussemi" atau yang akrab disebut Trusmi, Cirebon, mulai ramai diserbu pemudik. Sentra batik yang terkenal dengan motif khas Cirebonan "mega mendung" ini mendulang untung hingga dua kali lebih banyak dibanding hari biasa.

Salah satu butik batik yang terletak di kampung Trusmi ini, Batik Salma misalnya, mendapat keuntungan lebih banyak bila dibandingkan dengan musim puasa - Ramadhan tahun lalu.

"Tahun ini lumayan, pembeli ramai datang. Untung juga bisa dua kali lipat. Biasanya jauh lebih ramai setelah H+3 lebaran," ujar Ika salah satu penjaga butik.

Batik Trusmi menjadi jujukan para pemudik untuk berburu oleh-oleh lantaran letaknya yang tepat di jalur utama pantura via Cirebon. Batik yang menjadi favorit pengunjung adalah batik tulis dengan motif mega mendung. Motif ini berupa lukisan awan dengan variasi corak lain.

Mang Eji, salah satu seniman batik tulis Trusmi, sempat menjelaskan kepada Republika bahwa seiring berjalannya waktu motif mega mendung digabug dengan motif lainnya. "Saya tambahkan juga motif bunga-bunga atau burung. Ada pengaruh dari Pekalongan juga," ujarnya.

Sebagai produsen batik Trusmi, Mang Eji berharap dengan ramainya pengunjung Kampung Trusmi maka keuntungannya bertambah. "Iya kalau Lebaran kan ramai. Tapi biasanya orang jujukannya ke showroom atau toko. Ya semoga dari pihak toko order lebih ke kami," tambahnya.

Batik Trusmi sendiri adalah sentra batik yang sampai sekarang masih memertahankan corak khasnya, selain Batik Pekalongan, Batik Rembang, serta Batik Jogjakarta dan Solo.

Terpopuler