REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Jumlah pemudik ke berbagai tujuan melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam masih tinggi pada hari pertama Lebaran Idul Futri 1435 Hijriyah, Senin.
"Kemarin-kemarin tidak dapat tiket. Akhirnya baru bisa pulang hari ini," kata Febri yang akan mudik ke Palembang, Sumatera Selatan.
Ia mengatakan sebelumnya kesulitan mendapatkan tiket untuk mudik ke tanah kelahirannya meski ada dua maskapai penerbangan melayani penerbangan Batam-Palembang setiap harinya.
"Walaupun sedikit telat tapi tidak apa-apa, yang penting masih bisa merayakan Lebaran di kampung halaman," kata dia.
Pada Senin siang, kondisi Bandara Internasional Hang Nadim Batam milik Badan Pengusahaan Batam masih padat meski tidak sepadat hari-hari sebelumnya.
Calon pemudik masih nampak antre di depan pintu terminal keberangkatan menunggu jadwal checkin selanjutnya terbang ke daerah tujuan.
"Kami terpaksa pulang hari ini karena tiket hingga H-1 Lebaran sangat mahal. Walaupun hari ini masih mahal, namun tidak semahal biasanya. Selisihnya sekitar Rp400 ribu," kata seorang pemudik tujuan Yogyakarta, Hendra.
Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim Batam menyatakan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (25/7) dimana jumlah pemumpang mencapai hampir 10.000 orang.
"Pada H-7 sampai H-1, rata-rata penumpang diatas 8.000 orang. Puncaknya pada Jumat kemaren. Hari ini cukup tinggi meski tidak sebanyak hari-hari itu," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso.
Ia mengatakan jumlah pemudik pada 2014 jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata pada H-7 sampai H-1 hanya 6.000 sampai 7.000 orang.
"Minat masyakat Batam dan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia untuk mudik melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam tahun ini sangat tinggi dan diluar perkiraan awal," kata dia.
Pihak bandara, kata dia, menyiapkan tiga posko salahsatunya khusus untuk melayani TKI yang hendak mudik ke kampung halaman melalui Batam.